
Keripik Pisang Narkoba Mengandung Amfetamin, Pakar Farmasi Soroti Efeknya

Jakarta –
Polisi membongkar kasus keripik pisang narkoba di Bantul, Yogyakarta. Bahan campuran keripik pisang itu mengandung beberapa jenis narkoba salah satunya amfetamin.
“Ini campuran ya, campuran antara amphetamine dan sabu juga ada. Jadi beberapa hal itu dicampur, dikolaborasikan dengan keripik pisang dan happy water,” kata Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen R Slamet Santoso.
Amfetamin atau amphetamine adalah nama golongan obat stimulan sistem saraf pusat. Amfetamin mempengaruhi korteks otak untuk meningkatkan kegiatan psikis, sehingga dapat menghilangkan kelelahan dan rasa kantuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati mengatakan amfetamin banyak dipakai pada zaman perang dunia kedua untuk memperkuat stamina tentara, pilot dan pelaut saat menghadapi perang. Mulai tahun 1960-an, amfetamin mulai digunakan untuk tujuan ‘rekreasional’.
“Efek negatif yang paling sering dirasakan adalah paranoid, yaitu rasa ketakutan yang berlebihan, atau sebaliknya kesenangan yang berlebihan. Pemakai mungkin akan mengalami peningkatan denyut jantung yang cepat, peningkatan pernafasan, peningkatan tekanan darah, dan mungkin bisa mengalami perdarahan otak akibat tekanan darah yang tinggi,” jelas Prof Zullies kepada detikcom, Minggu (5/11/2023).
Di samping itu dia menambahkan efek amfetamin juga meliputi peningkatan suhu tubuh (hiperthermia) dan kejang-kejang yang bisa berakibat koma, dan dapat menyebabkan kematian.
Dia menduga, jika amfetaminnya ikut digoreng bersama pisang, zatnya akan rusak karena pemanasan. Jadi kemungkinannya zat tersebut dibuat taburan dengan tambahan aneka perasa.
“Sulit untuk orang awam membedakan makanan yang dicampur NAPZA atau tidak kalau belum merasakan efeknya. Karena memang tidak mudah dilihat dan sengaja untuk sulit dilihat oleh orang awam,” tandasnya.
Keripik Pisang Narkoba Mengandung Amfetamin, Pakar Farmasi Soroti Efeknya
