Terus Ditekan AS, Huawei Berniat Jual Unit Smartphone Honor

Jakarta, – Huawei sedang dalam pembicaraan dengan Digital China Group dan pelamar lainnya untuk menjual bagian dari unit smartphone Honor dalam kesepakatan yang dapat menghasilkan hingga 25 miliar yuan ($ 3,7 miliar), kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

Sumber tersebut mengungkapkan bahwa Huawei yang tengah dalam tekanan AS, berupaya mengatur ulang prioritasnya dalam menghadapi serangkaian sanksi yang sudah dijatuhkan sejak dua tahun terakhir. Vendor yang berbasis di Shenzen itu, akan fokus pada ponsel Huawei yang membidik segmen atas, ketimbang merek Honor yang ditujukan untuk kaum muda dan sadar anggaran.

Aset yang akan dijual belum diselesaikan tetapi dapat mencakup merek Honor, kapabilitas penelitian dan pengembangan, serta bisnis manajemen rantai pasokan terkait. Kesepakatan itu mungkin berupa penjualan tunai dan bisa berakhir lebih kecil, bernilai antara 15 – 25 miliar yuan.

Digital China, distributor utama untuk telepon Honor, telah muncul sebagai pelopor tetapi calon pembeli lainnya termasuk pembuat elektronik China TCL dan pembuat smartphone saingannya Xiaomi, tambah Reuters.

Jika berhasil dalam penawarannya, Digital China, yang juga bermitra dengan Huawei dalam komputasi awan dan bisnis lainnya, berencana untuk membiayai sebagian besar kesepakatan dengan pinjaman bank dan diatur untuk mengamankan pembiayaan dalam beberapa minggu mendatang.

Penawaran yang dilakukan Digital China kepada Huawei mendorong sentimen positif dari para investor. Tercatat saham perusahaan yang terdaftar di Shenzhen naik sebesar 6% dalam perdagangan pada Rabu (14/10).

Merek Honor didirikan oleh Huawei pada 2013 tetapi sebagian besar bisnisnya beroperasi secara independen dari induknya. Membidik kalangan muda, Honor bersaing dengan Xiaomi, Oppo dan Vivo di pasar ponsel anggaran Cina yang sangat kompetitif.

Selain pasar domestik, Honor juga dijual di Asia Tenggara dan Eropa. Sebagai sub brand Huawei, Honor terbilang cukup popular karena mengusung teknologi terkini dengan budget yang lebih terjangkau dibandingkan smartphone Huawei.

Kuo Ming-chi, seorang analis di TF International Securities, mengatakan bahwa setiap penjualan bisnis smartphone Honor oleh Huawei akan menjadi situasi win-win untuk merek Honor, pemasoknya, dan industri elektronik China.

“Jika Honor independen dari Huawei, pembelian komponennya tidak lagi tunduk pada larangan AS terhadap Huawei. Ini akan membantu bisnis smartphone Honor dan pemasoknya, “tulisnya dalam catatan penelitian minggu lalu.

Industri telepon anggaran beroperasi dengan margin tipis dan Honor membukukan laba bersih kurang dari 5 miliar yuan dengan pendapatan sekitar 70-80 miliar yuan pada tahun lalu.

Sejak sanksi AS dijatuhkan pada Huawei, masa depan Honor memang terus dispekulasikan. Raksasa China itu belakangan memosisikan Honor sebagai perangkat IoT dan wearable device, termasuk jam pintar.

Pada awal September lalu, Honor meluncurkan kan dua jam tangan pintar, Honor Watch GS Pro dan Honor Watch ES. Kehadiran dua jam pintar ini sebagai upaya Honor mendorong kaum muda beralih ke mereknya dengan menyoroti kebugaran dan identitas fesyen.

Sementara peluncuran smartphone teranyar Honor adalah 30i pada 11 September 2020. Smartphone ini hadir dengan layar touchscreen 6,30 inci dengan resolusi 1080 piksel x 2400 piksel dengan PPI 417 piksel per inci.

Terima kasih telah membaca artikel

Terus Ditekan AS, Huawei Berniat Jual Unit Smartphone Honor