Shopee Affiliates Program

Carpal Tunnel Syndrome

Jakarta

Pengertian Carpal Tunnel Syndrome

Carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindrom lorong karpal merupakan kondisi neuropati yang menimbulkan sensasi kesemutan pada tangan. Biasanya, penyakit ini menyerang bagian pergelangan tangan dan jari-jari tangan. Sindrom ini terjadi ketika saraf di dalam pergelangan tangan tertekan atau terhimpit.

CTS dapat terjadi ketika lorong karpal menjadi sempit akibat jaringan yang mengelilinginya membengkak dan menekan saraf media. Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada wanita.

Gejala Carpal Tunnel Syndrome

Seseorang yang mengalami gejala carpal tunnel syndrome dapat terjadi di satu atau kedua tangan sekaligus. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini mempengaruhi kedua tangan secara perlahan dan dapat terjadi kapan saja.

Berikut gejala awal dari penyakit carpal tunnel syndrome, yakni:

  • Tangan mati rasa
  • Kesemutan dan nyeri pada jari-jari terutama ibu jari, jari tengah, dan telunjuk
  • Muncul rasa sakit pada lengan
  • Kurang sensitif terhadap sentuhan
  • Adanya pembengkakan di tangan
  • Terjadinya perubahan warna di kulit
  • Kulit menjadi kering
  • Kemampuan jari atau tangan melemah saat mengetik, mengangkat barang, atau mengancingkan baju
  • Cengkeraman dirasakan semakin lemah dan cenderung menjatuhkan benda berat
  • Cenderung lebih buruk di malam hari dan saat menggunakan pergelangan tangan

Penyebab Carpal Tunnel Syndrome

Pada beberapa kasus, carpal tunnel syndrome tidak memiliki penyebab spesifik. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena CTS, di antaranya:

  • Gerakan tangan yang sering dan berulang seperti menggunakan keyboard
  • Melakukan olahraga yang menggunakan tangan
  • Memiliki penyakit sendi atau tulang seperti osteoartritis dan artritis reumatoid
  • Perubahan hormon seperti menopause, kehamilan, atau ketidakseimbangan tiroid
  • Perubahan kadar gula darah
  • Kondisi atau cedera lain pada pergelangan tangan seperti tegang, keseleo, patah, atau bengkak
  • Riwayat keluarga dengan carpal tunnel syndrome

Faktor Risiko Carpal Tunnel Syndrome

Seseorang yang berisiko mengalami carpal tunnel syndrome adalah mereka yang melakukan aktivitas atau pekerjaan melibatkan penggunaan jari secara berulang. Gerakan yang membuat seseorang berisiko terkena carpal tunnel syndrome, yakni:

  • Gerakan pergelangan tangan yang ekstrim
  • Penggunaan jari secara berulang seperti mengetik setiap hari
  • Melakukan aktivitas yang membutuhkan tangan mengeluarkan kekuatan
  • Faktor tempat kerja dengan alat yang bergetaran

Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan perkembangan carpal tunnel syndrome, antara lain:

  • Genetik
  • Kehamilan
  • Penyakit rematik seperti rheumatoid arthritis dan asam urat
  • Ketidakseimbangan hormon kelenjar tiroid
  • Diabetes
  • Wanita
  • Kondisi tertentu seperti menopause, obesitas, dan gagal ginjal

Komplikasi Carpal Tunnel Syndrome

Terdapat beberapa komplikasi yang bisa terjadi jika penyakit carpal tunnel syndrome tidak diobati dengan penanganan yang cepat dan tepat, yakni:

  • Kerusakan permanen pada saraf pergelangan tangan
  • Penyusutan pada otot (atrofi otot)
  • Nyeri yang berkelanjutan (nyeri kronis)
  • Infeksi luka operasi
  • Cedera saraf
  • Perdarahan

Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome

Dalam mendiagnosis penyakit carpal tunnel syndrome, dokter melakukan tanya jawab terkait gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter juga melakukan pemeriksaan pada saraf sensorik dan kekuatan otot tangan.

Dokter juga melakukan beberapa pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis kondisi tersebut. Berikut beberapa pemeriksaan yang dilakukan, antara lain:

1. USG

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi jaringan dan tulang di sekitar pergelangan tangan sehingga dokter dapat mengetahui apakah terdapat saraf yang tertekan.

2. Tes darah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari penyakit carpal tunnel syndrome seperti diabetes, hipotiroidisme, dan rheumatoid arthritis.

3. Foto rontgen

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kondisi lain yang menyebabkan pergelangan tangan terasa nyeri.

4. MRI

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi dari jaringan lunak yang ada pada pergelangan tangan.

5. Elektromiografi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik yang dialirkan ke saraf sehingga dapat mengetahui kerusakannya.

Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome

Penyakit carpal tunnel syndrome seringkali tidak membutuhkan pengobatan karena bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika perlu diobati tentunya dengan penanganan yang berbeda tergantung pada tingkat keparahan dan berapa lama telah mengalami kondisi tersebut.

Pada ibu hamil, biasanya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 6 bulan setelah melahirkan. Namun, jika penyakit tidak kunjung sembuh maka dokter akan memberikan pengobatan.

Biasanya, dokter memberikan beberapa metode pengobatan untuk mengatasi carpal tunnel syndrome:

1. Obat-obatan

Dokter memberikan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) seperti ibuprofen dan diclofenac untuk meredakan nyeri. Selain itu, diberikan juga obat kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada lorong karpal sehingga dapat mengurangi tekanan pada saraf yang menyebabkan rasa sakit.

2. Penggunaan penyangga pergelangan tangan

Wrist support dapat digunakan untuk menempatkan pergelangan tangan agar selalu lurus dan tidak menekuk. Biasanya, alat ini dipasang saat malam hari dan digunakan selama 3 minggu.

3. Operasi

Metode pengobatan dengan operasi dikenal dengan dekompresi lorong karpal. Prosedur ini dilakukan dengan operasi terbuka atau operasi lubang kunci (endoskopi). Setelah melakukan operasi, tangan pasien dapat ditopang setinggi dada dan menggerakan jari-jarinya untuk mengurangi bengkak dan mencegah kaku. Tangan dapat pulih dalam waktu 1 sampai 4 bulan tergantung keparahan pada kondisi saraf.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala seperti yang telah disebutkan, segera berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Terima kasih telah membaca artikel

Carpal Tunnel Syndrome