Shopee Affiliates Program

Polusi Udara DKI Lagi Jelek-jeleknya, Jangan Anggap Enteng Efeknya ke Paru

Jakarta

Hari ini langit Jakarta tampak seperti berkabut. Namun, jika dilihat dengan baik-baik, itu bukanlah udara yang sejuk seperti di pegunungan, melainkan kabut yang disebabkan dari asap polusi udara.

Pada hari Kamis (27/7/2023), pukul 14.00 WIB, indeks kualitas udara di Jakarta berada di level tidak sehat, yaitu 181 berdasarkan data IQAir. Sementara hasil pemantauan Jakarta Air Quality Index (AQI) juga menunjukkan kualitas udara buruk dengan kategori Poor di angka 128.

Hal ini tentunya membuat orang-orang khawatir terkait dampak kesehatan yang ditimbulkan imbas polusi yang buruk.


Dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP (K) beberapa waktu lalu sempat menjelaskan bahwa kondisi udara yang penuh polusi seperti saat ini berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit. Ia juga menjelaskan ada dua dampak kesehatan yang dapat timbul, yakni dampak jangka pendek atau akut, serta dampak jangka panjang.

Menurut dr Erlang, efek jangka pendek lebih rentan dialami kelompok berisiko, seperti anak-anak hingga lanjut usia yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

“Kejadian akutnya bisa mempermudah terjadinya infeksi, debu dari kabut-kabut itu bisa merusak pertahanan sistem saluran napas sehingga memudahkan infeksi di paru,” ucapnya di acara e-Life detikcom (16/6).

“Alergi seperti asma itu bisa kambuh ketika cuacanya berdebu seperti sekarang ini. Kekambuhan juga bisa terjadi pada yang punya masalah di hidung seperti rhinitis karena lebih sensitif pada debu,” ujarnya.

Sementara efek jangka panjang dari polusi udara dapat memicu penyakit kardiovaskular, seperti jantung hingga stroke, bahkan bisa memperpendek umur.

“Kalau kita nggak berhenti menghirup asap dan debu tadi, bisa terjadi gangguan di kardiovaskular. Contohnya, stroke dan sakit jantung, polusi udara meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke,” tegasnya.

“Ada beberapa penelitian yang menyebutkan polusi udara berhubungan dengan tingkat lamanya hidup, jadi menurunkan umur,” tandasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Polusi Udara DKI Lagi Jelek-jeleknya, Jangan Anggap Enteng Efeknya ke Paru