Inggris dan Polandia punya rekam jejak dalam pengembangan dan produksi rudal hanud (pertahanan udara). Dan saat ini, kedua negara yang tergabung dalam NATO itu, sama-sama mengoperasikan rudal hanud CAMM-ER. Polandia mengemas rudal CAMM dalam sistem hanud darat Little Narew, sementara Inggris mengemas dalam sistem hanud darat Sky Sabre.

Baca juga: Inggris Tempatkan Sistem Hanud Sky Sabre di Perbatasan Polandia – Ukraina

Dan ada kabar bahwa Inggris dan Polandia kini tengah mengembangkan varian lanjutan dari rudal CAMM (Common Anti-Air Modular Missile), yakni CAMM-MR (Medium Range). Penekanan CAMM-MR adalah pada jarak jangkau rudal yang ditingkatkan, lebih jauh dari varian CAMM-ER (Extended Range). Bila CAMM-ER punya jarak jangkau 45 km, maka CAMM-MR diproyeksikan punya jarak jangkau hingga 100 km.

Meski CAMM-MR punya jarak jangkau lebih jauh, namun untuk ketinggian luncur dan kecepatan relatif sama, yakni ketinggian luncur sampai 10 km dan kecepatan di level Mach 3.

Dikembangkan oleh MBDA UK dan PGZ-Narew consortium (Polandia), CAMM-MR kabarnya akan disokong mesin berbahan bakar padat (solid fuel engine). Sementara parameter teknis lainnya tidak banyak berubah dari varian sebelumnya. Pada Maret 2022, Polandia mengumumkan pengerahan CAMM-ER sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Pengembangan CAMM-MR akan memungkinkan Warsawa mengganti sistem rudal darat-ke-udara S-200 dan S-125 warisan era Soviet.

Meski dari aspek bobot CAMM-MR akan lebih berat daripada CAMM-ER, namun CAMM-MR nantinya tetap akan menggunakan sistem pemandu inertial guidance system dengan mid-course update dan active radar terminal homing.

Baca juga: Italia Uji Coba Rudal Hanud CAMM-ER untuk Medium Advanced Air Defence System (MAADS)

Untuk model peluncuran mengadopsi “cold launch” system (Soft Vertical Launch). Rudal CAMM-ER punya berat 160 kg, panjang 4,2 meter dan diameter 190 mm. Dengan kecepatan supersonik (Mach 3), CAMM-ER dapat menguber sasaran hingga jarak 45 km. (Bayu Pamungkas)