Shopee Affiliates Program

Cerita Wanita Kecanduan Narkoba ‘Zombie’, Kulitnya Sampai Membusuk

Jakarta

Seorang wanita di Philadelphia, AS, menceritakan tentang ngerinya narkoba ‘zombie’ xylazine. Obat terlarang itu membuat dirinya mengalami pembekuan darah, sepsis, dan luka busuk yang sangat menyakitkan.

Xylazine atau disebut tranq merupakan obat penenang hewan non-opioid yang tak disetujui penggunaannya untuk manusia. Hal ini dikarenakan obat tersebut bisa menyebabkan luka membusuk dan masalah pernapasan. Dikutip dari National Institute on Drug Abuse (NIDA), obat ini biasanya digunakan untuk hewan, seperti sapi atau kuda.

Xylazine sering ditambahkan ke opioid terlarang, termasuk fentanil untuk memperpanjang efek euforianya. Sebagian besar kematian overdosis terkait dengan xylazine dan fentanil juga melibatkan zat tambahan, termasuk kokain, heroin, benzodiazepin, alkohol, gabapentin, metadon, dan resep opioid.


“Xylazine membuat ancaman obat paling mematikan yang pernah dihadapi negara kita, fentanyl, bahkan lebih mematikan,” kata Administrator Badan Penegakan Narkoba Anne Milgram dalam peringatan ancaman luas pada bulan Maret karena penggunaan obat tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh AS, dikutip dari New York Post.

Tracey McCann, 39, adalah satu dari ribuan orang Amerika yang secara tidak sengaja kecanduan xylazine dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya bangun sambil menangis kesakitan,” kata McCann tentang perjuangannya yang mengerikan dengan obat tersebut, yang membuat kulitnya menghitam.

“Satu-satunya cara untuk menghilangkannya adalah dengan memotong dagingnya. Suatu kali saya tidak sengaja memotong tendon di lengan saya, dan sekarang saya tidak bisa menggerakkan jari saya dengan cara tertentu,” lanjutnya.

Pada tahun 2009, McCann adalah seorang wanita yang bahagia, bahkan ia sukses mengelola bisnis. Kala itu, ia mengalami kecelakaan mobil serius yang membuatnya koma selama beberapa bulan. Ketika bangun, McCann berjuang melawan rasa sakit kronis. Dokter meresepkan opioid super kuat untuk meredakan gejalanya.

Wanita usia 39 tahun itu dengan cepat menjadi kecanduan pil dan kemudian beralih ke obat jalanan ketika dokternya akhirnya berhenti memperbarui resepnya.

“Saya tidak melihat cara lain untuk mengatasinya,” kata McCann, dengan mengatakan bahwa dia mulai menggunakan heroin dan fentanil untuk menghilangkan rasa sakitnya yang berkelanjutan.

McCann menggunakan kedua obat tersebut selama bertahun-tahun. Namun suatu saat ia merasakan banyak hal berubah secara drastis pada tahun 2020.

“Sekitar COVID, efek fentanil mulai berubah. Ketika saya mengambilnya, itu membuat saya pingsan selama empat atau lima jam. Saya dan semua orang di sekitar saya menggunakan hanya mengira itu adalah fentanyl yang kuat, [tetapi] pengedar narkoba menyelinap di xylazine,” katanya.

Ia tak menyadari bahwa saat mengonsumsi obat-obatan tersebut, ada kandungan Xylazine juga di dalamnya. Imbasnya, ia mulai mengalami memar dan luka di tubuhnya beberapa bulan kemudian.

“Saya mulai mendapatkan luka-luka ini. Saya akan mendapatkan memar ini di malam hari, dan kulit saya akan menjadi hitam. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, saya tidak menunjukkan kepada siapa pun, saya hanya menutupinya,” imbuhnya.

McCann akhirnya mengetahui bahwa ia menyuntikkan ‘obat zombie’ setelah berbicara dengan wanita lain yang juga kecanduan fentanil yang dicampur dengan xylazine.

“Dia memiliki memar dan kulit menghitam yang sama dengan saya,” katanya

Beberapa waktu kemudian, McCann mulai mengalami pembekuan darah dan berakhir di rumah sakit.

“Saya melakukan tes darah dan septik dan membutuhkan transfusi darah segera. Banyak orang yang saya kenal juga menjadi septik karena obat itu. Saya dapat mengatakan bahwa dokter dan perawat menilai saya seperti saya adalah pecandu yang tidak berharga. Saya merobek infus dan meninggalkan rumah sakit,” kata McCann.

Bahkan McCann juga nekat memotong kulitnya sendiri yang membusuk. Imbas kondisi kesehatan yang dialaminya, McCann akhirnya memutuskan direhabilitasi untuk menghentikan kecanduannya itu. Kabar terbarunya, kini McCann mengaku sudah pulih dari kecanduan obat ‘zombie’ itu, bahkan sudah berjalan selama 9 bulan.

“Saya mengalami kejang dan penglihatan ganda, yang tidak akan hilang. Gejalanya berlangsung empat bulan hingga bersih,” imbuhnya lagi.

Philadelphia sebelumnya telah diidentifikasi sebagai pusat krisis xylazine Amerika. Kota tersebut melaporkan bahwa lebih dari 90 persen sampel obat bius yang diuji laboratorium dari tahun 2021 mengandung xylazine.

Terima kasih telah membaca artikel

Cerita Wanita Kecanduan Narkoba ‘Zombie’, Kulitnya Sampai Membusuk