Dua Evaluasi Dari Kekalahan AC Milan Di Liga Champions

755Sports.id – Kekalahan Milan di Liga Champions menjadi titik vital yang menjadi sorotan publik sepakbola. Pasalnya Rossoneri tak mampu mencetak satu gol pun pada dua leg semi final melawan Inter.
Dari kekalahannya kali ini, ada dua poin penting yang bisa dipetik, simak ulasan berikut!
Anti-Klimaks AC Milan
Lini serang AC Milan mendapatkan suntikan kekuatan dengan kehadiran Rafael Leao. Namun, tergantung pada satu pemain saja tampaknya tidak cukup untuk membalikkan keadaan bagi Rossoneri. Khususnya saat berhadapan dengan pertahanan kuat Inter Milan.
Leao sendiri saat ini bukan dalam kondisi puncaknya. Bahkan, pada leg pertama pertandingan, dia bahkan tidak termasuk dalam skuad Stefano Pioli. Hal ini tentunya merugikan Milan yang sedang membutuhkan amunisi untuk membongkar pertahanan Inter.
Pada leg kedua meskipun bermain selama 90 menit penuh, pemain asal Portugal tersebut hanya mampu menghasilkan satu tendangan yang tidak mengarah ke gawang. Inter Milan, di bawah asuhan Simone Inzaghi, mampu menjaga Leao dengan sangat ketat, sehingga pemain tersebut tidak mampu berbuat banyak.
Statistik dari Sofa Score menunjukkan bahwa permainan Milan lebih dominan di sisi kiri, tempat Leao berada. Sayangnya, Matteo Darmian dan barisan pertahanan Inter berhasil menjinakkan Leao, dengan hanya memenangkan tiga dari delapan duel yang terjadi.
Situasi ini memberikan ruang yang luas di sisi kanan lapangan. Sayangnya, kualitas pemain Milan di sisi kanan tidak sebanding dengan yang ada di sisi kiri.
Selain itu ada Junior Messias yang memiliki banyak kesempatan untuk menciptakan umpan lambung atau bola panjang. Namun, dari enam percobaannya, dia hanya berhasil mewujudkan satu umpan lambung.
Kenyataan bahwa Messias tidak mampu sukses dalam dua percobaan dribblingnya menunjukkan betapa Milan sangat bergantung pada Leao. Situasi ini mencerminkan bagaimana tim ini menjadi tidak seimbang. Milan perlu bekerja keras untuk memperbaiki ini dan menciptakan serangan yang lebih beragam dan merat
Terganggu Detail-Detail Kecil
Lini belakang AC Milan tampak lebih meyakinkan dalam laga terakhir. Keputusan Stefano Pioli untuk mengandalkan Malick Thiaw di lini belakang ternyata adalah pilihan yang tepat. Bek Jerman tersebut berhasil menjaga Edin Dzeko dengan baik. Dari enam duel yang berlangsung, Thiaw mampu memenangkan tiga duel.
Fikayo Tomori juga tampil memuaskan dan lebih sering terlihat bergerak di sisi kanan. Tiga kali tekel, dua kali intersepsi, dan memenangkan empat dari sepuluh duel merupakan catatan yang berhasil diukirnya di laga ini.
Bek tengah tersebut memang menunjukkan performa yang lebih baik sejak diturunkan sejak menit pertama. Namun, dalam kancah Liga Champions, hanya mengandalkan beberapa pemain saja tidak cukup untuk meraih hasil maksimal dan melangkah lebih jauh.
Masalah Milan terletak pada detail-detail kecil yang mengganggu kinerja tim dari lini belakang. Salah satunya adalah ketika Thiaw harus digantikan karena cedera pada babak kedua. Posisinya kemudian diisi oleh Pierre Kalulu.
Namun, pergantian ini memberikan kesempatan bagi Lautaro Martinez untuk mencetak gol. Kalulu memutuskan untuk bermarking ketat kepada Romelu Lukaku, padahal sudah ada empat pemain lainnya yang melakukan hal serupa. Hal ini menunjukkan bahwa ada sejumlah kekurangan dalam koordinasi dan strategi pertahanan Milan yang harus segera diperbaiki.