Shopee Affiliates Program

Fakta-fakta Fatherless, Ketika Anak Kehilangan Sosok ‘Ayah’ dalam Hidupnya

Jakarta

Belakangan ini, ramai perbincangan terkait Indonesia disebut negara fatherless ketiga terbanyak di dunia. Artinya, banyak anak Indonesia yang kehilangan sosok ‘ayah’ dalam hidupnya.

Menurut psikolog klinis anak dan remaja Monica Sulistiawati, MPsi, Psikolog, fatherless merupakan kondisi di mana seorang anak tidak merasakan kehadiran sosok ayah, baik secara fisik maupun psikis. Istilah fatherless sama seperti father hunger, father absence, atau father deficit.

“Fatherless itu adalah si ayah sebetulnya ada. Jadi si anak itu punya ayah, tapi kehadirannya secara fisik maupun secara psikologis itu sangat minim,” ujar Monica, dalam sesi bincang detikPagi, Senin (15/5/2023).


Menurut Monica, ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami fatherless, di antaranya:

  • Pernikahan jarak jauh atau long distance marriage (LDM)
  • Orang tua bercerai (divorced)
  • Orang tua terlalu sibuk

Pentingnya Peran Ayah dalam Keluarga

Monica menjelaskan, pengasuhan anak bukan hanya tanggung jawab ibu tetapi juga tanggung jawab ayah. Sebab, baik ibu dan ayah memiliki caranya masing-masing untuk mendidik anak. Mulai dari komunikasi, problem solving (kemampuan menyelesaikan masalah), dan kemampuan berpikir.

“Nah, kalau secara umum, banyak nih penelitian yang mengatakan bahwa hubungan yang dekat dengan seorang anak, ini memiliki korelasi yang positif dengan self esteem (kepercayaan diri), life satisfaction (kepuasan hidup si anak), juga bagaimana anak menyelesaikan masalahnya,” kata Monica.

Monica menyebut, anak yang memiliki kedekatan emosional dengan ayah memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Selain itu, mereka juga memiliki tingkat resiliensi dan kemampuan memecahkan masalah yang baik.

“Dia nggak mudah frustasi, nggak mudah stres, kemudian dia mampu berfokus pada problem solving dibandingkan dengan emosi. Jadi ketika dia menghadapi masalah, reaksi yang diberikan, respon emosi yang diberikan, sifatnya lebih ke sementara bukan terus-menerus,” tutur Monica.

Monica menambahkan, anak yang memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dapat beradaptasi dalam situasi yang kurang menyenangkan. Sehingga, tingkat depresinya jauh lebih rendah.

Dampak Negatif Fatherless

Dalam kesempatan terpisah, psikolog klinis Annisa Mega Radyani MPsi, Psikolog menyebut dampak atau efek fatherless bersifat kompleks bagi setiap orang. Namun, secara umum berikut adalah dampak fatherless bagi tumbuh kembang anak:

Anak Tidak Merasa Aman

Sosok ayah diidentikkan dengan memberikan rasa ‘aman dan nyaman’ bagi seorang anak. Bagi anak yang kehilangan sosok ayah, mereka seringkali akan mencari sosok ayah sepanjang hidupnya.

“Kemudian bisa jadi juga anak ini jadi bingung, kira-kira sosok laki-laki jadi panutan itu seperti apa sih? Jadi sebenarnya secara psikologis mungkin dia akan mencari orang lain untuk menjadi sosok ‘fathernya’ dia,” jelas Annisa.

NEXT: Trust Issue atau Hilang Kepercayaan

Terima kasih telah membaca artikel

Fakta-fakta Fatherless, Ketika Anak Kehilangan Sosok ‘Ayah’ dalam Hidupnya