Shopee Affiliates Program

Strategi China di Balik Ketar-ketir Krisis Populasi Makin Ngeri

Jakarta

China tengah dilanda krisis populasi pertama kalinya sejak enam dekade. Penurunan jumlah populasi ini disebabkan banyak hal, termasuk wanita yang tidak mau menikah hingga penuaan populasi yang sangat cepat.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah China telah melakukan banyak cara. Mulai dari meningkatkan insentif keuangan hingga program bayi tabung untuk wanita lajang.

Salah satu langkah lainnya yang dilakukan China untuk meningkatkan angka kelahiran adalah memperbanyak fasilitas penitipan anak. Ini ditujukan agar masyarakat tidak lagi berpikir sulit untuk merawat bayi.


“China akan menggandakan jumlah pusat pengasuhan anak pada tahun 2025,” kata penyiar yang dikutip dari Channel News Asia, Selasa (16/5/2023).

“Jumlah pengasuh per 1.000 orang akan meningkat menjadi 4,5 pada 2025, dari yang sebelumnya hanya 2,5 pada tahun 2022,” tambahnya.

Menurunnya angka kelahiran disebabkan banyaknya wanita di China yang enggan memiliki anak lebih dari satu. Mereka mengatakan itu dipengaruhi tingginya biaya mengasuh anak hingga membuat orang tua harus melepas karier agar bisa fokus menjaga anaknya.

Diskriminasi gender dan pemikiran tradisional membuat beban pengasuhan anak dibebankan pada wanita. Maka dari itu, pihak berwenang China akan terus berupaya dan berkampanye tentang berbagi tugas dalam mengasuh anak.

Terima kasih telah membaca artikel

Strategi China di Balik Ketar-ketir Krisis Populasi Makin Ngeri