Pasar Smartphone Kembali Pulih, Samsung Diprediksi Raih Lonjakan Laba Hingga 35%

Jakarta, – Laba kuartal ketiga 2020 yang diraih Samsung Electronics kemungkinan melonjak lebih dari sepertiga, didorong oleh penjualan smartphone yang kuat dan pesanan cepat dari chip memori dari Huawei Technologies, kata para analis.

Samsung, pemasok chip memori terbesar di dunia, sekaligus vendor smartphone terbesar di dunia, dijadwalkan untuk mengumumkan laba dan pendapatan operasi awal Juli-September pada Kamis (8/10/2020).

Menurut Refinitiv SmartEstimate, laba vendor yang berbasis di Seoul itu, kemungkinan naik 35% menjadi 10,5 triliun won (£ 7,04 miliar) dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan kemungkinan naik 3%.

Di tengah bisnis chip Samsung yang cenderung stagnan, analis mengatakan pesanan dari pembuat ponsel pintar China Huawei kemungkinan menopang penjualan. Huawei diperkirakan telah menimbun persediaan sebelum sanksi AS mulai diberlakukan pada pertengahan September,  mencegah vendor China itu membeli chip yang dibuat menggunakan teknologi AS tanpa lisensi.

Tahun lalu bisnis chip Samsung menyumbang sekitar setengah dari keuntungannya.  Salah satu pesaing terdekatnya, Micron Technology membukukan laba yang mengalahkan pasar bulan lalu, kemungkinan dibantu oleh serbuan Huawei untuk mengamankan inventaris, kata para analis.

“Perintah darurat Huawei dari akhir Agustus mendorong pengiriman chip DRAM dan NAND Samsung, mengimbangi efek dari harga yang lemah dan membatasi penurunan laba semikonduktor untuk kuartal tersebut,” kata analis Song Myung-sup dari HI Investment & Securities.

Harga chip DRAM, yang memungkinkan perangkat melakukan multi-tugas, dan chip NAND, yang menyimpan data, turun pada Juli-September, menunjukkan data DRAMeXchange.

Menurut laporan Counterpoint Research, Samsung telah kembali ke jalur pertumbuhan di kuartal ketiga 2020. Diperkirakan laba smartphone Samsung, yang menyumbang sepertiga dari pendapatan tahun lalu, akan melonjak karena tingginya permintaan handset setelah pandemi COVID-19 membatasi penjualan pada paruh pertama tahun 2020.

Tercatat pengiriman smartphone pada kuartal ketiga kemungkinan naik 48% menjadi 80 juta dari kuartal kedua, menurut analis dan data dari Counterpoint Research.

Membaiknya kinerja Samsung sesungguhnya sudah terlihat mulai kuartal kedua 2020. Tercatat, Samsung membukukan lonjakan 23% dalam laba operasi pada kuartal April-Juni didukung lonjakan 13% dalam harga chip memori DRAM. Permintaan chip sebagian besar berasal dari pusat data yang meningkat untuk mendukung ekonomi kerja dari rumah dan pertumbuhan dalam pembelajaran online.

Sebelumnya pada kuartal pertama 2020, kinerja Samsung tertekan karena pandemi corona. Tercatat laba operasi hanya sebesar 6,4 triliun won ($ 5,2 miliar), dibandingkan dengan 6,2 triliun won setahun lalu. Samsung mengatakan laba bersih turun 3% menjadi 4,9 triliun won, sementara pendapatan naik 5,6% menjadi 55,3 triliun won.

Tercatat produksi mengalami penurunan yang drastis karena penutupan pabrik, serta permintaan global yang juga anjlok. Tak tanggung-tanggung, akibat wabah corona produksi smartphone Samsung berkurang sekitar 60 persen secara keseluruhan untuk April 2020 dibandingkan dengan “rata-rata produksi bulanan sebelumnya.”

Namun kini seiring dengan pulihnya permintaan konsumen di banyak bagian dunia, Samsung kembali meraih hasil positif. Sekedar diketahui, sepanjang 2019, Samsung Electronics mencatat pendapatan sekitar 230,4 triliun won Korea Selatan (sekitar 206 miliar dolar AS).

Terima kasih telah membaca artikel

Pasar Smartphone Kembali Pulih, Samsung Diprediksi Raih Lonjakan Laba Hingga 35%