Twitter Uji Metode Crowdsourcing Untuk Tangani Misinformasi

Misinformasi terkadang membuat banyak orang menjadi salah tangkap dan bahkan akan menjadikan suatu informasi menjadi bias. Tidak heran jika misinformasi ini nantinya akan menjadi berita hoax dan menimbulkan
keributan terutama di jagat dunia maya. Biasanya berita yang salah tersebut dengan mudah menyebar melalui media sosial seperti facebook dan twitter.

 

Twitter Uji Metode Crowdsourcing Untuk Tangani Misinformasi

Sebagian besar misinformasi yang ditangani pada platform media sosial seperti Facebook dan Twitter bergantung pada kebijaksanaan platform itu sendiri, di mana mereka biasanya menghubungkan diri mereka dengan
situs web yang kredibel dan dapat diandalkan dalam mencari berita asli yang kemudian mereka menglarifikasinya dengan berita yang palsu.

 

Namun kini tampaknya Twitter sedang menguji fitur baru untuk platformnya yang disebut Birdwatch, di mana fitur ini tampaknya akan mengandalkan crowdsourcing untuk membantu mengidentifikasi dan melaporkan
kesalahan informasi. Fitur ini awalnya ditemukan pada bulan Agustus lalu oleh peneliti Jane Manchun Wong, dan baru-baru ini dinamakan “Birdwatch” dan ditemukan oleh Matt Navarra.

 

Apa yang dilakukan fitur ini adalah memungkinkan pengguna untuk menandai postingan yang mungkin berisi informasi yang salah dan pengguna kemudian dapat menambahkan catatan mereka sendiri ke dalamnya. Ide
di balik hadirnya fitur ini adalah pengguna dapat menambahkan lebih banyak informasi tentang tweet dan alasan mengapa itu palsu. Ini akan membantu mengurangi beban Twitter dan bisa menjadi cara yang lebih efisien untuk mengidentifikasi
pos yang berisi berita palsu. Fitur ini sebenarnya mirip dengan fitur pelaporan di platform lain, namun ditambahkan dengan deskripsi dan argumen dari para pelapor.

 

Namun, pada saat ini tidak jelas bagaimana sistem pada fitur ini akan bekerja dan apakah semua pengguna akan dapat menambahkan catatan, atau jika hanya beberapa orang terpilih yang dapat melakukannya. Mungkin
pilihan yang pertama bisa jadi lebih efisien, tetapi sepertinya itu juga bisa disalahgunakan oleh beberapa pengguna. Bagaimanapun, pembaruan ini adalah pendekatan yang menarik dan para pengguna Twitter harus menunggu dan melihat
cara kerjanya jika nanti diluncurkan ke publik. Mungkin saja misinformasi di twitter akan berkurang ya guys.

 

Terima kasih telah membaca artikel

Twitter Uji Metode Crowdsourcing Untuk Tangani Misinformasi