Mengapa Bunyi Klakson Setiap Kendaraan Berbeda?

Artikel Oto – Klakson merupakan salah satu komponen penting yang berfungsi sebagai alat komunikasi dengan pengguna jalan lainnya. Jika diperhatikan, bunyi klakson setiap kendaraan berbeda. Lantas, mengapa demikian?

Mengapa Bunyi Klakson Berbeda?

Klakson pada kendaraan seperti motor, mobil, truk, dan bus memiliki bunyi yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan penggunaan dari jenis klakson yang berbeda. Pada umumnya, kendaraan yang besar memiliki klakson dengan bunyi lebih besar. Bunyi klakson disesuaikan dengan jenis dan ukuran dari kendaraan.

Jenis Klakson Mobil

Klakson bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu klakson listrik (electric horn) dan klakson udara (air horn). Klakson listrik dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu klakson listrik arus bolak-balik (AC) dan klakson listrik arus searah (DC). Berikut pembahasannya!

1. Klakson Listrik Arus AC

Jenis klakson ini disebut juga sebagai klakson arus bolak-balik. Klakson jenis ini menggunakan magnet listrik untuk menghasilkan suara. Magnet listrik memiliki kutub yang berganti dari selatan menjadi utara dan sebaliknya. Perubahan kutub ini terjadi karena perubahan frekuensi arus listrik. Arus bolak-balik menghasilkan getaran pada membran klakson sehingga menghasilkan suara.

Jenis klakson listrik arus AC mengikuti putaran mesin. Ketika mesin dalam putaran rendah, maka frekuensi getaran yang dihasilkan akan menurun. Biasanya, arus bolak balik digunakan oleh kendaraan roda dua.

2. Klakson Listrik Arus DC

Jenis klakson ini biasanya disebut sebagai klakson arus searah karena tidak terjadi perubahan frekuensi arus. Biasanya, klakson DC memiliki kontak pemutus agar klakson tidak berbunyi secara terus menerus. Klakson jenis ini menghasilkan bunyi pada klakson mobil.

Untuk sistem kerjanya, arus listrik akan mengalir menuju magnet listrik ketika kontak pemutus tertutup. Setelah itu, plunger dan membran akan tertarik ke arah magnet listrik dan kontak pemutus ikut terbuka akibat hilangnya gaya magnet. Proses tersebut akan berulang dan menghasilkan bunyi getaran pada klakson.

Klakson DC terdiri dari dua jenis, yaitu klakson DC keong dan klakson DC piringan.

  • Klakson Piringan (Disc Horn) = Jenis klakson ini memiliki bentuk yang ramping dan menghasilkan bunyi dengan memanfaatkan resonansi piringan. Komponen pada klakson piringan antara lain, kondensator, membran, pegas, jangkar, magnet, dan plat resonansi.
  • Klakson Keong (Fanfare) = Jenis klakson ini menyerupai corong panjang panjang. Suara yang dihasilkan memiliki harmonisasi karena dilengkapi bas. Biasanya, klakson keong dipakai oleh kendaraan Eropa.

3. Klakson Udara (Air Horn)

Jenis klakson ini memiliki bentuk seperti terompet. Biasanya air horn atau klakson udara digunakan oleh kendaraan besar seperti bus, truk, dan kereta. Klakson udara menghasilkan bunyi yang lebih nyaring karena digunakan untuk kendaraan besar.

Untuk cara kerjanya, klakson jenis ini menggunakan udara tekan untuk menghasilkan bunyi. Udara tekan dihasilkan dari kompresor listrik dan kompresor angin. Pada umumnya, klakson udara menghasilkan suara yang cepat karena kompresor atau sumber udara berada di dekat klakson.

Baca Juga: Mengenal Manfaat dan Cara Memasang Relay Klakson Mobil

Arti Bunyi Klakson

Meskipun digunakan untuk memberikan peringatan terhadap pengguna jalan lain, klakson tidak boleh digunakan sembarangan. Ada arti tersendiri ketika membunyikan klakson. Berikut penjelasannya.

a. Klakson Satu Kali dan Perlahan

Pada umumnya, membunyikan klakson satu kali dengan cepat dan perlahan digunakan untuk menyapa atau mengucapkan terima kasih kepada pengguna jalan yang lain. Biasanya, pengemudi lain juga akan membalas klakson tersebut sebagai balasan terima kasih.

b. Klakson Satu Kali dan Ditekan

Membunyikan klakson satu kali dan ditekan dilakukan untuk mendahului pengemudi lain. Ada kala pengemudi lain mengemudikan kendaraannya dengan pelan. Untuk mendahului, tekan klakson satu kali dan agak ditekan untuk memperingatkan kendaraan.

c. Klakson Dua Kali dan Ditekan

Membunyikan klakson dua kali sambil ditekan dilakukan untuk memberi peringatan pada kendaraaan atau pengguna jalan. Terkadang, ada pengguna jalan yang menyeberang secara tiba-tiba. Menekan klakson dua kali memberikan isyarat pada pengguna jalan lain bahwa ada kendaraan yang hendak melaju.

d. Klakson Berulang dan Ditekan Dalam

Membunyikan klakson berulang dan ditekan dalam merupakan isyarat bahwa ada keadaan darurat atau konvoi. Jika pengemudi mendengar klakson berulang, maka perhatikan keadaan sekitar apakah ada sebuah keadaan darurat atau konvoi.

Terima kasih telah membaca artikel

Mengapa Bunyi Klakson Setiap Kendaraan Berbeda?