Bantu Pulihkan Pariwisata, Traveloka Aktif Beri Edukasi Berbasis Teknologi

Jakarta, ─ Bappenas memproyeksikan sektor pariwisata akan kehilangan 12 juta wisatawan (yoy). Sementara devisa yang hilang diperkirakan sebesar USD15 miliar (yoy) atau sekitar Rp219 triliun. Sementara itu, 32,5 juta tenaga kerja tidak langsung juga turut terdampak yakni UMKM Parekraf, mulai dari toko souvenir, penari, pemusik, pekerja seni di daerah wisata, pemasok ke hotel/restoran, pekerja mall/retail, money changer, dan masih banyak lainnya.

Guna mendukung usaha pemerintah memulihkan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor pariwisata, perusahaan teknologi penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup berbasis digital Traveloka bekerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Dukungan Traveloka berwujud edukasi serta inovasi berbasis teknologi terkait kegiatan pariwisata di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), melalui rangkaian kegiatan webinar yang diselenggarakan Traveloka kepada para mitra akomodasi hingga kegiatan pemasaran Traveloka LIVEstyle berbasis kanal live stream bertemakan staycation dan roadtrip yang sesuai dengan arahan pemerintah dan minat masyarakat untuk dapat memberikan inspirasi perjalanan domestik.

Menanggapi kerja samanya dengan Traveloka, Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Kreatif, mengungkapkan, “Dukungan yang diberikan Traveloka terhadap program-program Kemenparekraf diharapkan dapat turut mendorong sektor pariwisata lokal serta mendorong para pemain industri pariwisata untuk lebih mengedepankan protokol kesehatan berbasis CHSE dalam setiap produk dan layanannya.”

Tak hanya memudahkan wisatawan untuk mendapatkan inspirasi perjalanan domestik di era Normal Baru, kolaborasi ini juga bertujuan untuk dapat memberikan edukasi kepada para wisatawan maupun pelaku industri terkait penerapan protokol CHSE dalam menjalani aktivitas perjalanan dan pariwisata. Pemanfaatan teknologi platform Traveloka juga memudahkan para pelaku usaha di bidang pariwisata untuk dapat mempertahankan roda bisnisnya di tengah masa sulit ini.

“Kami percaya bahwa adanya kerja sama serta kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap protokol CHSE pada para pelaku industri pariwisata dan masyarakat akan berdampak positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi pariwisata Indonesia,” sambungnya.

Pada keterangan resmi, Shirley Lesmana, VP Marketing Traveloka Accommodation, mengatakan, sebagai perusahaan teknologi asli Indonesia, Traveloka ingin turut berkontribusi dalam mendukung upaya-upaya pemerintah, termasuk dalam percepatan pemulihan industri pariwisata tanah air.

“Melalui inovasi berbasis teknologi untuk menginspirasi perjalanan domestik melalui program promosi Traveloka LIVEstyle, kami juga berkomitmen untuk mendorong para mitra kami termasuk mitra akomodasi di Indonesia untuk turut menerapkan protokol CHSE yang didasari oleh Buku Panduan Hotel yang ditetapkan Kemenparekraf, melalui program Traveloka Clean Accommodation yang telah tersebar di lebih dari 90 kota di Indonesia.

“Kami berharap kerja sama ini juga dapat membantu para mitra dalam mempercepat pemulihan operasional bisnisnya di era normal baru ini melalui pemanfaatan teknologi sebagai medium utamanya,” tutup Shirley.

Terima kasih telah membaca artikel

Bantu Pulihkan Pariwisata, Traveloka Aktif Beri Edukasi Berbasis Teknologi