
Timnas Prancis Diduga Kena Flu Unta, ‘Sepupu’ COVID-19 yang Konon Lebih Ngeri


Jakarta –
Tiga orang pemain timnas Prancis diduga terkena flu unta. Sang Manajer Didier Deschamps menyebut ketiga di antaranya yakni Kingsley Coman, Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot.
“Coman demam pagi ini. Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu. Kami berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar. Para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan tubuh mereka telah menurun,” kata Deschamps dikutip dari DailyMail.
Apa Itu Flu Unta?
Dikutip dari Business Today, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal ‘New Microbes and New Infections’, para ilmuwan telah mengidentifikasi camel flu atau flu unta sebagai risiko infeksi yang muncul sebagai asal muasal MERS, masih dalam ‘keluarga’ virus Corona.
Para ahli mengungkap pertemuan massal menimbulkan ancaman potensi penyakit menular yang menyebar dengan cepat. Dianggap sebagai ‘sepupu’ yang lebih mematikan dari virus COVID-19. ‘Flu unta’ juga telah menyerang puluhan orang di Qatar selama dekade terakhir.
Virus ini disebut membunuh hingga sepertiga dari semua orang yang terinfeksi. Berdasarkan keterangan WHO, flu unta menular ke manusia dari unta dromedaris yang terinfeksi. Flu unta telah diidentifikasi pada dromedari di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. WHO juga menyebut bahwa penularan antarmanusia juga mungkin terjadi
Sejak 2012, 27 negara telah melaporkan kasus flu unta, yang menyebabkan 858 kematian akibat infeksi tersebut. Gejala flu unta umumnya meliputi:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas.
Saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia, tetapi sedang dalam pengembangan. Awal mula skuad Prancis melaporkan penularan virus flu unta ini bermula dari Upamecano yang mengalami tidak enak badan usai laga dengan Inggris di perempat final.
Upamecano akhirnya harus diisolasi agar penyakitnya tidak menular ke pemain lain. Namun ternyata virus tersebut akhirnya menulari Rabiot dan Coman.
Timnas Prancis Diduga Kena Flu Unta, ‘Sepupu’ COVID-19 yang Konon Lebih Ngeri
