Shopee Affiliates Program

Muncul Subvarian Baru Omicron BA.4.6, Ini Pesan Eks Bos WHO

Jakarta

Baru-baru ini subvarian Omicron BA.4.6 menjadi sorotan usai penyebarannya dilaporkan mulai signifikan di Amerika Serikat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menetapkan subvarian Omicron BA.4.6 sebagai Variant of Concern (VoC), setelah ditemukan menyebar cepat di negara bagian Lowa, Kansas, Missouri, Nebraska, dan 43 negara lainnya.

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan, masyarakat Indonesia tidak perlu bereaksi berlebihan terhadap munculnya subvarian baru. Menurutnya, virus COVID-19 akan terus mengalami mutasi dan memunculkan subvarian baru jika penularan di masyarakat terus meluas.

“Kita tidak perlu bereaksi berlebihan dulu, secara pasti belum diketahui lebih lanjut apakah ini lebih berbahaya atau punya potensi menyebar luas,” ucapnya pada detikcom, Selasa (9/8/2022).


“Subvarian-subvarian bisa muncul dan menghasilkan yang baru. Mau itu namanya BA.4.6, BA.2.75, atau BA, BA, yang lain semuanya sama, akan terus bermutasi dan menyebar saat penularan di masyarakat tinggi,” sambungnya.

Ia menyatakan meskipun belum ada laporan subvarian Omicron BA.4.6 di Indonesia namun pemerintah perlu mengawasi perkembangan subvarian ini.

“Data perlu dikumpulkan, apakah lebih menular atau menghasilkan gejala berat, dilihat apakah bisa melawan efek vaksinasi, reinfeksi, atau masih belum bisa diobati dengan pengobatan saat ini, ini semua perlu dicari tahu,” bebernya.

Sampai saat ini, ia mengimbau untuk selalu menjaga protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster agar tidak menyebar subvarian baru di tengah masyarakat.

“Karena adanya penularan tinggi, varian baru bisa muncul. Orang menganggap Omicron itu gejalanya ringan dan kematiannya rendah, tapi ini bisa terus menyebar jadi perlu diwaspadai, potensi muncul (subvarian baru) itu ada,” pungkasnya.

Dikutip dari Thai PBS World, BA.4.6 15 persen lebih mudah menular daripada BA.5 yang merebak di seluruh dunia, serta 28 persen lebih menular dibandingkan BA.5 yang merebak di Asia.

Begitu juga subvarian Omicron BA.4.6 ini lebih menular sebesar 12 persen daripada BA.2.75 di seluruh dunia, dan 53 persen lebih menular daripada Omicron BA.2.75 yang ditemukan di Asia, subvarian yang pertama kali ditemukan di India.

Sampai saat ini masih belum banyak informasi yang menunjukan apakah BA.4.6 lebih berbahaya dibandingkan subvarian lainnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Muncul Subvarian Baru Omicron BA.4.6, Ini Pesan Eks Bos WHO