Shopee Affiliates Program

Kenapa Status Suspek Cacar Monyet Jateng Beda-beda? Ternyata Begini Tesnya

Jakarta

Hingga kini, Indonesia menemukan total sepuluh suspek pasien cacar monyet. Sembilan di antaranya telah dipastikan negatif, sementara satu suspek terbaru di kabupaten Pati, Jawa Tengah, kini masih dalam pemeriksaan.

Sempat beredar kabar, suspek di Pati tersebut sudah beroleh hasil negatif cacar monyet. Namun Kementerian Kesehatan RI meluruskan, kabar tersebut sebenarnya belum dapat dipastikan. Pasalnya, suspek tersebut baru dinyatakan negatif dari tes sampel orofaring. Sementara sampel dari lesi kulit kini masih diperiksa.

“Ada dua sampel yang diperiksa. Pertama, swab mulut dan tenggorokan (orofaring) hasilnya negatif. Kedua, swab pada lesi ruam-ruam (cacar), ini baru proses pemeriksaan laboratorium PCR. Belum ada hasil,” ujar juru bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril, pada detikcom, Kamis (4/8/2022) malam.


Ketua Satgas Monkeypox (cacar monyet) PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus dr Hanny Nilasari, SpKK menjelaskan terdapat dua tahap pemeriksaan dalam pemeriksaan cacar monyet. Pertama, yakni swab pada orofaring. Kedua, swab pada lesi kulit.

Menurutnya, sensitivitas dari swab pada lesi kulit lebih tinggi dibandingkan swab di orofaring. Kemudian jika hasil positif hanya diperoleh dari salah satu swab tersebut, seseorang akan tetap dinyatakan terkonfirmasi positif cacar monyet.

“Angka sensitivitas pemeriksaan tergantung cara pengambilan. Semakin baru lesinya tentunya jumlah virus akan terdeteksi semakin banyak. Sensitivity rate untuk pemeriksaannya menjadi lebih tinggi. Kalau dibandingkan antara orofaring dan swab lesi yang di kulit itu tentunya yang paling sensitivitasnya adalah swab lesi di kulit,” terangnya dalam diskusi daring, Jumat (5/8/2022).

“Kalau salah satu dari hasil pemeriksaan positif, itu terkonfirmasi positif,” ungkap dr Hanny lebih lanjut.


Terima kasih telah membaca artikel

Kenapa Status Suspek Cacar Monyet Jateng Beda-beda? Ternyata Begini Tesnya