Kenali Risiko Memasang Ban Mobil yang Beda Ukuran

Artikel Oto – Ban mobil memiliki peran yang sangat penting saat berkendara. Komponen ini bekerja cukup keras karena bersinggungan langsung dengan jalanan. Sama dengan komponen mobil lainnya, ban juga memiliki masa usia pakai. Ketika ban mobil sudah tidak layak pakai, maka wajib untuk segera diganti. Namun, terkadang pemilik mobil terpaksa memasang ban dengan jenis yang berbeda, baik dari ukuran dan alur ban. Apakah ada risiko dari pemasangan ban mobil yang beda alur dan ukuran?
Penggunaan ban mobil yang beda ukuran dapat menimbulkan risiko kecelakaan. Hal ini dibenarkan oleh Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana. Penggantian ban mobil diusahakan harus sama dan sejenis. Menurutnya, menggunakan ban yang berbeda ukuran dan alur dapat membuat kendaraan menjadi tidak stabil, serta berpotensi menyebabkan kecelakaan. Hal ini dikarenakan kenyamanan dan performa mobil sangat bergantung terhadap ukuran ban yang dipilih.
Baca Juga: Arti Huruf dan Angka pada Dinding Ban Mobil
“Alur permukaan ban adalah bagian utama yang bergesekan dengan aspal, sehingga pada sisi tertentu habis tidak merata. Sehingga daya cengkram tidak lagi maksimal,” kata Sony dilansir dari Kompas.com.
Ketika pemilik mobil mengganti ban, ada baiknya memilih ukuran, jenis, dan alur ban sesuai dengan yang sudah terpasang. Lebih tepatnya, penggantian ban harus menyesuaikan ukuran dengan ban asli pabrikan. Ban bagian depan dan belakang boleh berbeda, namun usahakan ban bagian kanan dengan kiri harus memiliki ukuran, jenis, dan merek yang sama. Soal penggantian ban, tidak harus keempat ban diganti secara bersamaan. Penggantian dua ban terlebih dahulu boleh dilakukan. Biasanya, ban yang masih bagus di taruh di posisi belakang.
Pemilihan dan penggantian ban mobil tidak boleh sembarangan. Usahakan ukuran, tinggi, lebar, dan alur ban sama dengan sebelumnya. Penggantian dengan ban yang serupa dapat menstabilkan performa dan grip dari ban.