Shopee Affiliates Program

Profil Al Waleed bin Talal, Pangeran Arab yang Tolak Duit Milyaran Dollar Dari Elon Musk

– Upaya ELon Musk menjadi pemegang saham utama Twitter, menemui jalan buntu. Milyaran dollar AS yang disodorkannya kepada pangeran Al Waleed bin Talal, nyatanya ditolak mentah-mentah. Al Waleed menyebut bahwa nominal tawaran dari Elon tampak tak masuk akal.

“Saya tidak percaya tawaran yang telah diajukan @elonmusk (54,20 dolar AS) mendekati nilai intrinsik dari Twitter jika melihat prospek pertumbuhannya,” cuit Alwaleed melalui akun @Alwaleed_Talal seperti dilansir dari AP pada Sabtu (16/4/2022).

Waleed bersikeras tawaran Elon yang sebesar 41 miliar dolar AS atau sekitar Rp 617,77 triliun tidak sepadan dengan prospek dan potensi Twitter di masa yang akan datang.

Dalam lanjutan cuitnya, Waleed yang menjadi salah satu pemegang saham terbesar untuk Twitter dalam jangka panjang, Kingdom Holding Co. & menolak tegas tawaran Elon.

Pangeran Alwaleed bin Talal diketahui memiliki sebagian besar perusahaan swasta dan publik di AS, Eropa, dan Timur Tengah melalui Kingdom Holding Co., 5% di antaranya terdaftar di Bursa Efek Saudi (ia terdaftar sebagai pemilik lainnya 95%). Kepemilikan termasuk saham di perusahaan berbagi perjalanan (ride hailing)  Lyft, perusahaan media sosial Twitter, Citigroup, perusahaan manajemen hotel Four Seasons Hotels & Resorts, Hotel George V yang megah di Paris dan Hotel Savoy di London.

Baca Juga: Kripto Dogecoin Naik, Setelah Elon Musk Hanya Membuat Cuitan Twitter

Di luar Kingdom Holding, Pangeran memiliki jaringan real estate di Arab Saudi, mayoritas perusahaan hiburan berbahasa Arab Rotana, dan aset lainnya.

Pangeran Alwaleed, yang membeli kapal pesiar Donald Trump pada 1991, menyebut Trump di Twitter pada Juni 2016, mengatakan bahwa dia harus mundur dari pemilihan presiden “karena Anda tidak akan pernah menang.”

Setelah Trump memenangkan pemilihan AS pada November, Alwaleed mengucapkan selamat kepadanya di Twitter. Pada Desember 2016, Alwaleed bergabung dengan Koalisi Energi Terobosan Bill Gates dengan janji investasi $50 juta.

Lahir di Jeddah pada tahun 1955, Pangeran Alwaleed bin Talal adalah putra mantan menteri komunikasi Saudi Pangeran Talal dan cucu dari dua tokoh paling terkenal di dunia Arab – Raja Abdulaziz Al Saud, pendiri dan penguasa pertama Arab Saudi dan orang Lebanon pertama Perdana Menteri Riad El Solh.

Pangeran berpendidikan AS, yang dianggap sebagai salah satu orang terkaya di dunia, termasuk di antara 11 pangeran dan 38 pejabat senior Saudi saat ini atau mantan yang ditahan atas perintah dari komite anti-korupsi baru yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Baca Juga: Elon Musk Berulah, Ajak Duel Vladimir Putin hingga Harga Dogecoin Melonjak

Saat itu tuduhan yang dilayangkan komite anti-korupsi terhadap Pangeran Alwaleed, termasuk pencucian uang, penyuapan dan pemerasan pejabat.

Pada Maret 2016, Forbes mendaulat Pangeran Alwaleed sebagai orang terkaya ke-41 di dunia, dengan perkiraan kekayaan bersih US$17,3 miliar. Bloomberg memperkirakan kekayaan pribadinya sebesar $19 miliar. Namun kekayaannya telah menurun lebih dari $700 juta sepanjang tahun ini.

Dalam perkembangan terakhir, upaya Elon Musk menguasai Twitter juga mendapat perlawanan dari para pengurusny.

Mereka bersiap menghadapi kemungkinan dilakukannya pembelian perusahaan sosial media tersebut oleh miliarder Elon Musk. Antisipasi dilakukan Dewan Pemimpin Twitter dengan menerapkan rencana hak pemegang saham berdurasi terbatas’.

Baca Juga: Sejarah Twitter Berdiri, Kini Saham Terbesar di Tangan Elon Musk

Melalui kebijakan ini, pemegang saham Twitter tak bisa memiliki lebih dari 15% saham perusahaan. Rencana ini sudah disampaikan Twitter ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS.

Dalam pernyataannya, Twitter menyebut langkah ini diperlukan karena “proposal Musk tidak diminta dan mengikat untuk mengakuisisi Twitter,” seperti dikutip dari BBC, Minggu (17/4/2022).

Terima kasih telah membaca artikel

Profil Al Waleed bin Talal, Pangeran Arab yang Tolak Duit Milyaran Dollar Dari Elon Musk