
Sejarah Twitter Berdiri, Kini Saham Terbesar di Tangan Elon Musk

– Simak sejarah Twitter berdiri yang saat ini tengah hadapi perseteruan dengan Elon Musk karena masalah saham.
Elon Musk ingin membeli lebih besar lagi saham di Twitter.
Namun pihak Twitter kemungkinan akan menerapkan rencana hak pemegang saham berdurasi terbatas.
Melalui kebijakan ini, pemegang saham Twitter tak bisa memiliki lebih dari 15% saham perusahaan.
Rencana ini sudah pihak Twitter sampaikan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Lalu bagaimana sejarah Twitter berdiri?
TONTON JUGA:
[embedded content]Sebuah buku karya kolumnis The New York Times, Nick Bilton, mengungkap tentang sejarah Twitter yang lahir sejak tanggal 21 Maret 2006.
Buku tersebut mencatat intrik-intrik di balik pendirian jejaring sosial 140 karakter tersebut.
Buku yang berjudul “Hatching Twitter: A True Story of Money, Power, Friendship, and Betrayal” itu berpusat pada empat karakter pendiri Twitter, serta CEO Twitter tahun 2016, Dick Costolo.
Twitter lahir dari bidan bernama Evan Williams, Jack Dorsey, Christopher “Biz” Stone, dan Noah Glass, pada tahun 2006.
Jejaring sosial berbasis microblog itu lahir setelah Odeo, startup (perusahaan rintisan) yang Glass dan Williams bangun pada tahun 2005, gagal.
Odeo fokus pada layanan podcasting.
Kedua pendirinya mundur dari bisnis tersebut setelah iTunes Store milik Apple muncul dengan layanan serupa.
Glass dan Williams lalu berdiskusi dengan rekan mereka, Jack Dorsey, yang saat itu tengah mengembangkan sebuah layanan messaging yang unik.
Berawal dari anak petani
Baca juga: CEO Twitter: Elon Musk Batal Jadi Dewan Direksi, Meski Jadi Pemegang Saham Terbesar
Sejarah Twitter Berdiri, Kini Saham Terbesar di Tangan Elon Musk
