– Terjadi lagi Peretas yang mencuri $620 juta token Ethereum sekitar Rp.8,8 Triliun dari game Axie Infinity buatan Ronin Brdge.

Dengan tembus trilliunan rupiah menjadi, peretasan kripto terbesar dalam sejarah dunia blockchain.

Ronin Bridge adalah sidechain Ethereum yang dibuat oleh Sky Mavis untuk memfasilitasi transaksi untuk game Axie Infinity.

Laporan melalui Bleeping Computer,  bahwa peretasan Ronin Network dan mencuri 173.600 token Ethereum.

Hacker dapat memperoleh pengontrol atas lima tanda tangan validator yang diperlukan untuk menarik cryptocurrency.

Baca Juga:Oscar Darmawan CEO Indodax : Kripto Sudah Dapat Respon positif di Internasional

“Untuk mengenali peristiwa Setoran atau Penarikan, lima dari sembilan tanda tangan validator diperlukan. Penyerang berhasil mendapatkan kendali atas empat Validator Ronin Sky Mavis dan yang ketiga -validator pihak yang dijalankan oleh Axie DAO,” jelas penasihat Ronin Network dari Bleeping Compuer.

Skema kunci validator diatur untuk desentralisasi sehingga membatasi serangan, tetapi penyerang menemukan pintu belakang melalui node RPC bebas pantauan

Yang telah hacker salah gunakan untuk mendapatkan tanda tangan untuk validator dari Axie DAO.

Serangan itu terjadi hampir seminggu yang lalu, pada 23 Maret, tetapi Sky Mavis baru mengetahuinya 29 Maret.

Ketika seorang pengguna mencoba menarik 5.000 Ethereum dari jembatan dan tidakdapat melakukannya.

Baca Juga: Pintu Beri Respon Terkait Perbedaan Pandangan Bappebti VS OJK Terkait Kripto

Sebagian besar cryptocurrency yang dicuri masih berada di alamat Ethereum hacker, meskipun mereka telah melakukan beberapa aktivitas.

Dengan penyerang mentransfer ETH ke berbagai alamat dan meminta pertukaran.

Sementara Sky Mavis menyatakan bahwa semua token AXS, RON, dan SLP di Ronin aman, hanya deposit Ethereum dan USDC telah dicuri oleh hacker.

Sky Mavis juga telah menutup Jaringan Ronin dan Katana Dex saat mereka menyelidiki serangan itu.

“Kami bekerja sama dengan aparat penegak hukum, kriptografer forensik, dan investor kami untuk memastikan tidak ada kehilangan dana pengguna. Ini adalah prioritas utama kami saat ini,” jelas Sky Mavis.

Dengan pencurian terbesar sebelumnya adalah $611 juta yang dicuri dari Poly Network pada Agustus 2021.