
Operator Seluler Desak Pemerintah Keluarkan Aturan Batasan Tarif

– Perusahaan operator seluler mendesak pemerintah keluarkan tarif batas bawah dan atas.
Industri telekomunikasi masih dihantui dengan perang tarif yang membuat pendapatan operator dan kualitas layanan masyarakat yang tak optimal.
Danny Buldansyah Director & Chief Regulatory Indosat Ooredoo Hutchison tak menampik jika saat ini persaingan antar operator seluler masih intens.
Untuk itu, ia mendesak agar Pemerintah membuat regulasi agar persaingan ini tak membuat perusahaan tak berdarah-darah.
TONTON JUGA:
[embedded content]“Tarif kita ditentukan dengan melihatnya tiga aspek yaitu biaya, kemampuan masyarakat membeli dan kompetensi. Di Indonesia, terjadi kompetensi yang lebih ketat antar operator,” ujar Danny.
Baca juga: Jaringan 5G Membuat Baterai HP Jadi Boros? Ini Penjelasannya
Dengan kompetensi kian ketat ini, Dany mengaku efisiensi industri belum bisa dicapai maksimal.
“Efisiensi industri bukan hanya berdasarkan tarif yang dikenakan masyarakat, tetapi juga mengacu beban biaya yang dikeluarkan perusahaan,” tegas Danny dalam acara Selular Congress 2022.
Danny mencontohkan, andaikata Pemerintah mengeluarkan aturan tarif batas atas dan bawah maka bisa mendorong pemulihan industri telekomunikasi.
“Regulator recost ini bukan hanya dibayarkan saja, tetapi dibayarkan secara langsung seperti hak kegunaan, ada juga obligasi untuk menggelar jaringan secara ekonomis. Untuk itu, ini jadi kewajiban bersama,” papar Danny.
Sementara itu, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendorong kolaborasi dan efisiensi untuk mendorong pemulihan industri telekomunikasi.
“Kita sangat bergantung dari trafic luar negeri tetapi ketika banyak ISP yang tumbuh dan perlu sustain, maka mereka terkoneksi dengan internet exhange,” tegas Muhammad Arif Angga Ketua Umum APJII dalam acara Selular Congress 2022.
Arif menilai, penggunaan internet exchange menjamin rute data yang lebih pendek dengan latensi minimum, memastikan pelanggan yang lebih baik.
Lebih lanjut, Arif memaparkan, terdapat tiga inisiatif untuk penguatan infra internet di Indonesia yang bisa dilakukan.
“Tiga inisiatif itu di antaranya kolaborasi anggota dan stakeholder, implementasi program yang inklusif, dan penguatan infrastruktur internet indonesia,” ujar Muhammad Arif Angga.
Arif mengemukakan, untuk implementasi program inklusif, pihaknya saat ini mengerjakan penguatan DNS internet nasional dan peningkatan kapasitas SDM Indonesia.
“Dengan inisiatif ini, diharapkan kita tak terlalu bergantung dengan trafic dari luar negeri,” papar Arif.
Baca juga: Telkomsel dan XL Axiata Matikan 3G Tahun Ini, Lalu Indosat Ooredoo Huchison?
Operator Seluler Desak Pemerintah Keluarkan Aturan Batasan Tarif
