Shopee Affiliates Program

Waspada Tipuan Donasi Berkedok Konflik Global

Maxar Technologies ungkap pergerakan pasukan militer Rusia (MAXAR TECHNOLOGIES).

– Banyak orang di seluruh dunia ingin memberikan bantuan kepada masyarakat Ukraina yang membutuhkan.

Namun sisi baik tetap tersamat niatan buruk, yang dalam hal ini para penjahat siber memanfaatkan momen berharga tersebut, guna mencari keuntungan.

Sepanjang minggu lalu, berdasarkan laporan peneliti Kaspersky telah aktivitas penipuan dengan kemunculan berbagai situs web donasi palsu banyak tersebar di web.

Aktivitas penipuan semacam itu mengaku mengalihkan dana dari organisasi yang sah.

Baca juga: Gamers Valorant Hati-hati, Serangan Siber Bertebaran di Deskripsi Video YouTube

Ahli dari perusahaan keamanan siber itu mengingatkan para pengguna untuk tetap memperhatikan dan secara proaktif memeriksa keaslian situs donasi tersebut, jika tidak ingin terjerat tipuan donasi palsu

David Emm, peneliti keamanan utama di Kaspersky menceritakan, tipuan donasi palsu kerap terjadi sepanjang tahun dan sering kali berupa respons terhadap bencana atau keadaan darurat yang nyata.

“Sayangnya, donasi untuk masyarakat Ukraina pun tidak luput dari hal tersebut. Peneliti Kaspersky melaporkan banyak halaman phishing yang meniru situs donasi dan amal. Para penipu online tidak hanya mencuri uang dan kredensial pengguna, tetapi mereka juga mencabut organisasi yang sah dari donasi ini,” terangnya.

Sebagian besar halaman ini tidak memuat informasi cukup banyak tentang penyelenggara penggalangan dana, penerima donasi, atau dokumen lain yang membuktikan keabsahan aktivitas mereka.

Satu-satunya hal yang dapat dilakukan pengguna saat mengunjungi halaman tersebut adalah berdonasi.

“Situs web ini tidak melaporkan bagaimana organisasi menyalurkan dana, dan itu adalah salah satu tanda utama bahwa pengguna yang tidak waspada mungkin pada akhirnya kehilangan uang akibat scammers,” lanjutnya.

Penipu online memastikan bahwa pengguna dapat mentransfer uang dengan mudah dan nyaman, termasuk opsi untuk mentransfer uang sukarela dari kartu kredit dan transaksi cryptocurrency pengguna.

Mereka sering menggunakan taktik tekanan situasi, seperti menekankan urgensi dan menggunakan bahasa yang sangat emosional.

Baca juga: QR Code Menyimpan Bahaya Serangan Siber, Berikut Tips Aman Menggunakannya

Dalam pesan spam massal yang ditemukan dalam laporan ini, para scammers menyamar sebagai korban konflik, berpura-pura mencari bantuan keuangan untuk keluarga mereka.

Dengan ditutupnya bank, mereka meminta transfer uang melalui Bitcoin dan meninggalkan alamat dompet Bitcoin.

“Terakhir, untuk membuat penggalangan dana tampak lebih dapat dipercaya, para scammers tadi mulai mengeksploitasi merek dan selebriti terkenal karena orang lebih cenderung mengikuti contoh yang baik dari idola dan merek yang mereka percayai,” tutupnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Waspada Tipuan Donasi Berkedok Konflik Global