Shopee Affiliates Program

Vaksin Lengkap Berapa Kali Sih? Ini Aturan yang Berlaku di RI

Jakarta

Vaksin lengkap berapa kali sih? Mengingat pemerintah baru-baru ini mengeluarkan aturan terbaru bagi pelaku perjalanan domestik yang tak perlu lagi menunjukkan hasil tes PCR atau antigen asalkan sudah divaksinasi lengkap.

Aturan tersebut diperuntukan seluruh pelaku perjalanan domestik melalui transportasi udara, darat maupun laut yang akan ditetapkan dalam Surat Edaran (SE) terbaru dalam waktu dekat ini.

“Pelaku perjalanan domestik dengan transportasi laut maupun darat yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dan lengkap, sudah tidak perlu menunjukkan bukti tes antigen maupun PCR negatif,” tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada konferensi pers menteri terkait Hasil Ratas Evaluasi PPKM, 7 Maret 2022 kemarin.

Lantas, vaksin lengkap berapa kali? Ini aturan yang berlaku

Dikutip dari laman resmi Corona.jakarta.go.id, Selasa (8/3/2022), jawaban vaksin lengkap berapa kali adalah sebanyak dua kali.

Sebagai informasi, vaksin lengkap atau disebut vaksin primer COVID-19 merupakan vaksinasi dosis 1 dan 2 dengan jenis vaksin yang sama (homolog). Hal ini sangat berguna untuk memberikan imunitas terhadap virus COVID-19 dalam jangka waktu tertentu.

Vaksin lengkap berapa kali? Ini syarat mendapatkannya

Selain vaksin lengkap berapa kali, masyarakat juga perlu syarat-syarat untuk mendapatkan vaksin lengkap (dosis 1 dan 2). Adapun syaratnya sebagai berikut.

  • Berusia 6 tahun ke atas
  • Sehat
  • Memiliki KTP/Kartu Keluarga (KK)
  • Tidak sedang positif COVID-19
  • Ibu hamil dapat menerima vaksin COVID-19 sebagaimana merujuk pada Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan No HK.02.01/1/2007/2021 tentang Vaksinasi COVID-19 bagi Ibu Hamil dan penyesuaian skrining dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Vaksin lengkap berapa kali? Ini jenis vaksin yang berlaku

Tak hanya informasi tentang vaksin lengkap berapa kali, Detikcom juga merangkum informasi terkait jenis vaksin COVID-19 yang berlaku dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berikut informasinya.

1. Sinovac/CoronaVac

Vaksin Sinovac atau CoronaVac merupakan jenis vaksin pertama yang dipakai di Indonesia yang diciptakan dari China menggunakan metode inactivated virus atau virus yang dimatikan.

Vaksin Sinovac bekerja dengan cara menstimulasi sistem kekebalan tubuh tanpa risiko penyakit. Bahkan, kandungan ajuvan (aluminium hidroksida) dalam vaksin Sinovac atau CoronaVac dapat memperkuat respon sistem kekebalan tubuh.

Berdasarkan hasil uji klinis fase 3 di Bandung, Jawa Barat, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Akan tetapi, setelah 6 bulan, persentasenya turun menjadi 50 persen.

2. AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca menggunakan metode rekayasa genetika yang dapat mengekspresikan gen protein paku SARS-CoV-2 dan menginstruksikan sel inang untuk produksi protein S-antigen, sehingga menghasilkan respons imun.

Vaksin Oxford ini memiliki efikasi mencapai 63,09 persen dan naik hingga 74 persen setelah pemberian dosis kedua.

3. Moderna

Vaksin Moderna diciptakan dengan platform mRNA (messenger RNA/ MRNA) di Amerika Serikat. Instruksi yang diberikan oleh mRNA pada sel inang bertujuan untuk memproduksi protein S-antigen unik SARS-CoV-2 yang menghasilkan respon kekebalan tubuh.

Tingkat efikasinya diklaim mencapai 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun. Sedangkan untuk usia 65 tahun tingkat efikasinya hanya 86,4 persen.

4. Sinopharm

Vaksin yang satu ini disebut serupa dengan Sinovac lantaran dibuat di China, menggunakan metode inaktivasi terhadap COVID-19 untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh tanpa menyebabkan risiko penyakit yang berbahaya. Efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78,02 persen dan dapat digunakan untuk usia 18 tahun ke atas.

5. Pfizer

Serupa dengan Moderna, vaksin Pfizer juga diproduksi di Amerika Serikat yang diciptakan dengan platform mRNA/RNA duta untuk COVID-19.

Tingkat efikasinya disebut paling tinggi di antara vaksin lain, yaitu sebesar 95,5 persen pada usia di atas 16 tahun. Sedangkan untuk usia 12-15 tahun diklaim sebesar 100 persen.

6. Johnson & Johnson

Vaksin Johnson & Johnson dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies. Vaksin ini menggunakan metode vektor virus (Ad26) yang diklaim memiliki efektivitas sebesar 67,2 persen. Bahkan, vaksin ini aman digunakan untuk masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas.

7. Vaksin CanSino (Convidecia)

Vaksin CanSino dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology.

Metode yang digunakan adalah vektor virus (Ad5), memberikan efikasi secara umum sebesar 65,3 persen dan kasus COVID-19 berat sebesar 90,1 persen.

Vaksin Convidecia atau CanSino telah mendapatkan izin dari BPOM untuk bertanggung jawab atas penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin. Selain itu, vaksin ini aman digunakan untuk usia 18 tahun ke atas.

8. Novavax

Vaksin Novavax menggunakan metode adenovirus atau memanfaatkan virus penyebab flu dari simpanse yang telah dimodifikasi. Vaksin ini dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford yang memiliki efikasi sebesar 96 persen.

9. Sputnik-V

Sputnik-V, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia.

Vaksin ini dibuat dengan metode vektor virus yang memiliki tingkat efikasi sebesar 91,6 persen dan aman digunakan untuk masyarakat berusia 18 tahun.

10. Zifivax

Terakhir, vaksin Zifivax yang diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal China Dikutip dari laman berbagai sumber, vaksin Zifivax menggunakan platform rekombinan protein sub-unit dan aman digunakan pada masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Efikasi vaksin ini mencapai sebesar 81,7 persen.

Jadi guys, pertanyaan tentang vaksin lengkap berapa kali jawabannya dua kali (dosis 1 dan 2) dengan jenis vaksin COVID-19 yang sama atau homolog.

Terima kasih telah membaca artikel

Vaksin Lengkap Berapa Kali Sih? Ini Aturan yang Berlaku di RI