
Corona DKI Bisa Naik Lagi, Pakar Singgung Ancaman BA.2 ‘Omicron Siluman’

Jakarta –
Indonesia masih menghadapi gelombang Omicron, per Minggu (6/3/2022) menyumbang 24.867 kasus baru. Meski begitu, DKI Jakarta yang semula kerap mencatat rekor tertinggi penyumbang kasus terbanyak, dalam sepekan terakhir sudah menunjukkan penurunan signifikan.
Dari semula melampaui 15 ribu kasus per hari, sepekan terakhir konsisten di 4.000 hingga 3.000-an kasus. Meski begitu, grafik tren kasus COVID-19 DKI Jakarta mulai menunjukkan kembali sedikit kenaikan kasus COVID-19.
Hal ini disoroti ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono. Ada sedikit kekhawatiran kasus COVID-19 kembali meningkat dikaitkan dengan temuan varian ‘Omicron Siluman’ BA.2 atau ‘Son of Omicron’.
“Konsistensi penurunan lonjakan Omikron di DKI Jakarta dipertanyakan apakah terus berlanjut, bila subvarian BA.2 (sering disebut Omikron Siluman) mendominasi,” terang Pandu dalam akun Twitter pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Senin (7/3/2022).
“Kita optimistis penurunan terjadi karena ada percepatan cakupan vaksinasi booster. Ayo Dinkes DKI Jakarta percepat vaksinasi,” sambung dia.
Mengutip keterangan pakar penyakit menular WHO Maria Van Kerkhove, Pandu menyoroti temuan keluarga Omicron yang diwaspadai WHO, termasuk yang teranyar yakni subvarian Omicron BA.3.
Subvarian Omicron BA.3 menurut data studi eksperimen di Jepang memicu gejala lebih parah, tetapi studi dilakukan pada hamster sehingga WHO masih menunggu data lebih lanjut temuan klinis pada manusia.
“Serangan keluarga Omikron masih berlangsung,” pesan Pandu.
Corona DKI Bisa Naik Lagi, Pakar Singgung Ancaman BA.2 ‘Omicron Siluman’
