Masuk Tahun Ketiga Pandemi, Ini 2 Petunjuk Baru Asal Usul COVID-19

Jakarta

Sudah dua tahun melanda dunia, asal-usul COVID-19 masih menjadi misteri sampai saat ini. Meski begitu, salah satu teori yang masih diyakini adalah virus ini berasal dari pasar di Wuhan, China.

Apa Kata WHO Soal Teori Ini?

Ahli epidemiologi penyakit menular terkemuka dan pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan sejak Maret 2021 beberapa penelitian telah mengidentifikasi adanya spesies hewan yang dijual di pasar Huanan di Wuhan, China, yang rentan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 ini.

Menurut Maria, pasar Huanan ini memang berperan penting terhadap munculnya pandemi ini. Ia mendesak agar dilakukan penelitian yang lebih lanjut dan melacak kembali hewan-hewan yang dijual di sana sebelum kasus pertama COVID-19 terdeteksi.

“Bagaimanapun, masih ada banyak ketidakpastian dan lebih banyak penelitian di bidang ini harus disambut,” kata Maria yang dikutip dari laman Live Mint, Jumat (4/3/2022).

“Kami membutuhkan lebih banyak serologi pada populasi tertentu dan untuk memastikan kami mempelajari lebih lanjut kasus yang diduga sebelumnya hingga November 2019 dan mungkin lebih awal,” tambahnya.

2 Petunjuk Baru dari Studi yang Merujuk ke Pasar Wuhan

Baru-baru ini, para ilmuwan merilis dua studi terbaru yang memberikan beberapa petunjuk tentang bagaimana virus Corona ini pertama kali muncul. Namun, studi-studi ini masih dalam pracetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat. Berikut studinya:

1. Virus COVID-19 Mungkin Muncul dari 2 Peristiwa Zoonosis

Studi pertama yang masih pracetak menunjukkan bahwa virus COVID-19 ‘sangat mungkin’ muncul dari setidaknya dua peristiwa zoonosis. Menganalisis dari pola dan asal keragaman genom dari pandemi awal SARS-CoV-2, penelitian ini mengungkapkan pada Februari 2020 genom virus ini hanya terdiri dari 2 galur virus yang berbeda, dilambangkan dengan A dan B tanpa haplotipe transisi.

“Metode rooting filodinamik baru, ditambah dengan simulasi epidemi, menunjukkan bahwa kedua galur ini adalah hasil dari setidaknya dua peristiwa penularan lintas spesies yang terpisah ke manusia,” kata studi tersebut.

“Penularan zoonosis pertama kemungkinan melibatkan virus galur B dan terjadi pada akhir November/awal Desember 2019, sementara galur A kemungkinan terjadi pada minggu-minggu setelah peristiwa pertama. Temuan ini menentukan jendela sempit antara ketika SARS-CoV-2 pertama kali menyerang manusia dan ketika kasus pertama COVID-19 dilaporkan,” lanjutnya.

2. Pasar Huanan Menjadi Sumber Asal-usul COVID-19

Studi lain menunjukkan bahwa pasar grosir makanan laut Huanan di distrik Wuhan, China menjadi tempat asal-usul dari pandemi COVID-19. Meski banyak bukti kuat bermunculan, teori ini masih tetap kontroversial.

“Dengan menggabungkan data spasial dan genomik, kami menunjukkan bahwa kedua galur awal SARS-CoV-2 memiliki hubungan yang jelas dengan pasar Huanan,” tulis studi itu.

“Kami juga melaporkan bahwa mamalia hidup, termasuk anjing rakun, dijual di pasar pada akhir 2019 dan analisis geospasial di pasar menunjukkan bahwa bukti dispositif SARS-CoV-2 untuk kemunculan SARS-CoV-2 melalui perdagangan satwa liar hidup dan mengidentifikasi pasar Huanan sebagai episentrum pandemi Covid-19 yang jelas,” demikian kesimpulan studi.


Terima kasih telah membaca artikel

Masuk Tahun Ketiga Pandemi, Ini 2 Petunjuk Baru Asal Usul COVID-19