RI Catat 5.013 Kematian Sejak Ada Omicron, Ini Data Status Vaksin dan Komorbid

Jakarta

Kementerian Kesehatan RI mengumumkan total sudah ada 5.013 pasien COVID-19 yang meninggal sejak Omicron merebak di Indonesia. Data yang dihimpun hingga Sabtu (26/2) ini menunjukkan risiko fatal akibat COVID-19 masih didominasi mereka yang belum divaksinasi.

“Kematian paling tinggi masih disumbang kasus yang belum divaksinasi secara lengkap, lansia dan yang memiliki komorbid,” terang juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers Selasa (1/3/3022).

“Komorbid yang terbanyak ditemukan di pasien yang mengalami kematian adalah diabetes melitus. Bahkan, 21 persen pasien yang mengalami kematian memiliki komorbid lebih dari satu,” sambungnya.

Dalam pemaparan dr Nadia, dari total lima ribuan pasien yang terpapar, ada 31 persen di antaranya yang sudah divaksinasi lengkap. Kasus-kasus yang terpapar hingga meninggal rupanya terinfeksi di 5-8 bulan usai vaksinasi dosis kedua.

Artinya, vaksinasi booster diperlukan setelah rentang waktu tersebut demi meningkatkan perlindungan melawan COVID-19 di tengah maraknya varian baru Omicron.

Berikut tiga risiko kematian paling banyak dari 5.013 kematian, sejak Omicron merebak.

Status vaksinasi

  • 69 persen belum divaksinasi lengkap
  • 31 persen belum vaksinasi lengkap

Usia

  • 57 persen meninggal karena lansia
  • 43 persen non lansia

Usia paling banyak dilaporkan di atas 45 tahun yakni 82 persen dari total kasus, yaitu 4.095 kasus.

Ada laporan kematian pada rentang usia 0-5 tahun, sekitar 3 persen atau 158 kasus.

Riwayat penyakit

  • 45 persen memiliki komorbid
  • 55 persen tanpa komorbid


Terima kasih telah membaca artikel

RI Catat 5.013 Kematian Sejak Ada Omicron, Ini Data Status Vaksin dan Komorbid