Kemenkes Klaim COVID-19 Turun 3 Pekan Terakhir, Waspadai Efek Long Weekend!

Jakarta

Kementerian Kesehatan RI mengklaim ada penurunan kasus COVID-19 dan perawatan dalam tiga pekan terakhir. Konfirmasi harian di akhir Februari tercatat 25.054 dan keterisian rumah sakit ada di angka 35 persen.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi memaparkan jumlah kasus aktif juga mengalami penurunan hingga 10 persen atau sebanyak 19.200 kasus. Pada Senin (28/2/2022), tercatat 554.698 kasus aktif, dari sebelumnya 573.898 kasus.

“Beberapa provinsi sudah mulai mengkonfirmasi penurunan kasus harian dan perawatan pasien selama tiga minggu terakhir ini seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua, dan NTB,” jelas dr Nadia.

Sementara itu, beberapa provinsi dilaporkan mengalami pelandaian kasus dalam sepekan terakhir. Di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.

“Meski kita pantau masih ada beberapa provinsi di Jawa dan luar Jawa yang meningkat, tapi secara agregat kita bisa melihat penanganan pandemi secara nasional membaik karena provinsi dengan kota-kota besar padat penduduk sudah melewati puncaknya dalam waktu yang cukup konsisten,” jelas dr Nadia.

Wanti-wanti pakar soal lonjakan

Meski COVID-19 terpantau melandai, pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono menyoroti tingginya mobilitas selama long weekend. Kepadatan di tempat wisata dinilainya bisa memicu peningkatan.

“Menurut saya setelah libur panjang ini pasti naik. (Pada) Selasa, Rabu, Kamis, pasti (jumlah kasus COVID-19) akan tinggi,” ujar Miko saat dihubungi detikcom, Senin (28/2/2022).

Menurutnya, varian Omicron yang masih bersirkulasi tetap harus diwaspadai. Sifatnya yang mudah sekali menular, terlebih subvarian BA.2 alias ‘siluman’, menjadi ancaman tersendiri jika protokol kesehatan tidak diterapkan dengan disiplin.


Terima kasih telah membaca artikel

Kemenkes Klaim COVID-19 Turun 3 Pekan Terakhir, Waspadai Efek Long Weekend!