WHO Bagikan Potret Kondisi Pasien RS Ukraina yang Dirawat di Shelter Bom

Jakarta –
Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina memakan korban jiwa dari pihak warga sipil. Kementerian Kesehatan Ukraina menyebut setidaknya sudah ada 352 warga yang terbunuh, 14 di antaranya adalah anak-anak.
Kondisi konflik yang memprihatinkan membuat sebagian rumah sakit (RS) di Ukraina terpaksa mengevakuasi pasien ke shelter bawah tanah. Ini dilakukan untuk melindungi pasien dari bombardir serangan militer.
Foto: dok. WHO
|
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membagikan potret kondisi salah satu shelter bom tersebut. Tampak seorang wanita tua harus berusaha menuruni tangga untuk mencapai ruangan bawah tanah yang berisi tempat tidur dan pasien lainnya.
“RS di Novovolynsk, bagian barat Ukraina, memindahkan pasien ke shelter bawah tanah begitu sirene serangan udara berbunyi agar aman. RS kini bersiap merawat mereka yang terluka,” tulis WHO dalam akun Twitter-nya seperti dikutip pada Senin (28/2/2022).
WHO menyebut suplai oksigen medis di rumah sakit (RS) Ukraina terancam habis dalam waktu sekitar 24 jam. Dampaknya sekitar 1.700 pasien dengan COVID-19 dan penyakit lainnya terancam tidak bisa mendapat perawatan kritis yang dibutuhkan.
Truk disebut tidak bisa menyalurkan suplai oksigen karena kondisi perang. Dibutuhkan rute yang aman agar truk bisa mengantarkan oksigen lewat Polandia.
![]() |