Shopee Affiliates Program

Angkat Bicara Soal Gejala Omicron, Ini Penegasan Satgas COVID-19

Jakarta

Makin melonjaknya jumlah kasus varian Omicron membuat banyak orang penasaran tentang gejala yang ditimbulkannya. Kementerian Kesehatan RI menyebut, batuk dan pilek merupakan gejala paling umum dialami pasien Omicron saat ini.

Meski demikian, tidak berarti keduanya adalah gejala khas Omicron. Banyak di antara pasien yang terkonfirmasi positif, bahkan tidak mengalami gejala sama sekali.

Oleh karenanya, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan penegasan terkait hal itu.

“Sejauh ini para ahli termasuk WHO menyatakan belum ada gejala khas yang ditimbulkan dari kasus positif bervarian Omicron,” kata Prof Wiku dalam siaran pers, Kamis (20/1/2022).

Lebih lanjut, Prof Wiku juga menjelaskan bahwa populasi yang rentan terinfeksi adalah orang-orang lanjut usia, pengidap penyakit komorbid, orang-orang yang belum divaksinasi sehingga kekebalan tubuhnya belum sempurna, dan para pekerja publik termasuk tenaga kesehatan.

“Orang-orang pada kelompok rentan ini dimohon untuk mengurangi frekuensi interaksi dengan kontak erat, mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau kerumunan, terutama bagi mereka yang tidak memungkinkan untuk divaksin,” jelas Prof Wiku.

Mengutip data GISAID, Satgas COVID-19 menyebut dalam sebulan terakhir ada 817 kasus varian Omicron yang terkonfirmasi di Indonesia. Selain itu juga masih ada 352 kasus varian Delta.

Ada 5 wilayah yang dikategorikan zona merah di DKI. Selengkapnya di halaman berikut.


Terima kasih telah membaca artikel

Angkat Bicara Soal Gejala Omicron, Ini Penegasan Satgas COVID-19