
PTM 100 Persen Bikin Khawatir, Ini Rekomendasi dari IDAI

Jakarta –
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan bahwa anak yang belum divaksinasi COVID-19 secara lengkap, terlebih belum pandai menerapkan protokol kesehatan dengan baik sangat mengkhawatirkan untuk mengikuti PTM 100 persen.
“Terus terang, PTM 100 persen pada mereka yang belum vaksinasi lengkap, lalu pada anak yang masih kecil, yang belum pandai lakukan prokes itu sangat-sangat mengkhawatirkan,” kata Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam siaran Instagram IDAI dan ditulis Sabtu (15/1/2022).
Di sisi lain orang tua pun dibuat bingung dan khawatir apabila PTM 100 persen ini dipaksakan, mengingat situasi saat ini semakin parah karena kasus transmisi lokal Omicron yang terus bertambah.
Oleh karena itu, IDAI menyarankan agar tersedia opsi hybrid atau belajar dari rumah bagi anak-anak yang belum divaksinasi dosis lengkap. Begitu juga bagi anak yang belum bisa menerima vaksinasi karena masih di bawah usia 6 tahun agar melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Ini kan sesuatu yang memang perlu kita sikapi. Oleh karena itu kami mengeluarkan rekomendasi PTM ini ada 13 butir rekomendasi ya. Di antaranya yang paling penting adalah bahwa mesti ada opsi hybrid pada kasus-kasus tertentu terutama apabila orang tua keberatan. Kemudian pada anak yang belum waktunya divaksinasi yaitu di bawah 6 tahun, itu tidak direkomendasikan untuk sekolah PTM. Dan pada anak yang belum lengkap (dosis vaksin) bisa hybrid.” jelas Piprim.
Jika aturan PTM 100 persen dilaksanakan namun orang tua merasa belum yakin, terlebih anak belum divaksinasi COVID-19, maka bisa melaporkan ke hotline daerah masing-masing. Seperti misalnya di DKI Jakarta tersedia hotline tentang aduan PTM.
“Kalau di Jakarta itu di website-nya ada opsi, kalau orang tua keberatan maka dapat menghubungi hotline. Ini kan negara demokratis jadi harus menghargai juga para orang tua ini karena jika ada apa-apa pada anak maka yang tanggung jawab itu orang tuanya,” tutur Piprim.
Satgas COVID-19 IDAI, Yogi Prawira mengatakan bahwa anak bisa tertular dan menularkan COVID-19. Anak yang terpapar COVID-19 tidak hanya bisa mengalami infeksi akut, tapi juga kronis.
Salah satunya adalah anak alami multisystem inflammatory syndrome in children (MISC). Ini adalah sebuah kondisi multisistem atau keterlibatan peradangan tak hanya pada pernapasan, tetapi pada organ lain.
“Pada saat terpapar mungkin hanya gejala ringan saja, tapi sekitar kurun enam minggu kemudian alami peradangan hebat, baru timbul ruman, benjolan, kadang syok, muntah, muncul MISC,” kata Yogi.
Diketahui, hingga saat ini Sabtu (15/1/2021), sebanyak 15 sekolah di Jakarta terpaksa harus menghentikan PTM 100 persen sementara karena sejumlah siswa dan guru dilaporkan positif COVID-19.
Sesuai aturan pemerintah, penyetopan PTM 100 persen akan dilakukan selama 14 hari. Syaratnya, jika ada kasus aktif COVID-19 di atas 5 persen di lingkungan sekolah.
PTM 100 Persen Bikin Khawatir, Ini Rekomendasi dari IDAI
