
Mayoritas Pasien Omicron RI Batuk-Pilek, Ini Bedanya Gejala Omicron Vs Flu Biasa

Jakarta –
Indonesia kini mencatat total 572 kasus COVID-19 varian Omicron hingga Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan melaporkan ada penambahan 66 kasus baru Omicron, terdiri dari 33 pelaku perjalanan luar negeri dan 33 pasien transmisi lokal.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebut tidak ada perbedaan gejala pada pasien Omicron pelaku perjalanan luar negeri dengan transmisi lokal. Menurutnya, sebagian besar pasien tidak mengalami gejala sama sekali dan bergejala ringan. Gejala yang paling banyak dialami yakni batuk, pilek, dan demam.
“Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,” ujar Nadia, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sabtu (15/1/2022).
Bisakah gejala flu biasa dan Omicron dibedakan?
Kepala European Society of Clinical Microbiology and Infectious Diseases dari Aarhus University Hospital di Denmark, Prof Eskild Petersen, mengakui gejala flu biasa dengan infeksi varian Omicron memang amat sulit dibedakan oleh awam. Misalnya berupa hidung tersumbat atau berair, nyeri otot, dan bersin.
Namun menurutnya, tetap terdapat perbedaan gejala yang mencolok antara kedua penyakit tersebut. Ditegaskan, flu biasa lebih sering menimbulkan nyeri otot dan nyeri punggung. Gejala tersebut tak biasanya dialami pasien COVID-19 varian Omicron.
“Jika Anda benar-benar menderita influenza, Anda mengalami demam dan nyeri otot secara umum,” ujar Prof Petersen, dikutip dari The National News, Sabtu (15/1/).
Selain itu, pasien flu biasa umumnya tidak mengalami kehilangan kemampuan membau dan mengecap rasa alias anosmia.
Mayoritas Pasien Omicron RI Batuk-Pilek, Ini Bedanya Gejala Omicron Vs Flu Biasa
