Jakarta –

Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan pada Senin (20/12/2021) lalu, berhasil mengidentifikasi bagian otak yang berkaitan dengan bagian genital wanita. Studi ini sendiri, melibatkan stimulasi klitoris pada 20 wanita usia 18 hingga 45 tahun.

Proses penelitian dilakukan dengan menggunakan mesin pemindai otak fMRI kepada 20 partisipan tersebut.

Pada penelitian itu, para wanita menggunakan sebuah benda kecil yang dikhususkan untuk penelitian. Benda itu berfungsi memberikan stimulan bagi wanita.

Dikutip dari France24, Kamis (23/12/2021), para wanita itu distimulasi selama 10 detik sebanyak delapan kali, diselingi dengan 10 detik istirahat.

Hasil studi menunjukkan, korteks somatosensorik di dalam otak aktif selama stimulasi genital wanita terjadi. Tetapi untuk lokasinya sendiri bervariasi pada setiap wanita yang diuji.

Para peneliti akhirnya menentukan 10 titik paling aktif di otak saat wanita merasakan stimulasi dan mengukur ketebalan area tersebut.

“Kami menemukan hubungan antara frekuensi hubungan seksual dan ketebalan bagian genital yang dipetakan secara individual,” kata Christine Heim, profesor psikologi medis di Charity University Hospital, Berlin.

Hasil Penelitian

Hasil studi tersebut menyimpulkan, semakin banyak melakukan aktivitas seksual, semakin tebal wilayah korteks somatosensorik di otak. Kegiatan seksual disini bukan berarti berhubungan intim, menstimulasi area genital juga termasuk aktivitas seksual.

Lebih lanjut, hasil temuan tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi orang-orang yang mengalami dampak kekerasan seksual atau mengalami disfungsi seksual.