Monitor 3 Pintu Masuk RI, Menkes Sebut Belum Temukan Varian Omicron

Jakarta –
Pemerintah Indonesia telah melakukan mitigasi masuknya COVID-19 varian omicron ke Indonesia. Caranya dengan memperketat berbagai aturan salah satunya pintu masuk transportasi perjalanan luar negeri.
Di tengah merebaknya varian omicron di berbagai negara, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan belum menemukan kasus COVID-19 varian omicron di Indonesia. Hal ini diketahui berdasarkan pelacakan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri selama dua pekan.
“Khusus untuk Omicron, kita sangat menjaga pintu masuk kita,” kata Budi dilansir dari CNNIndonesia pada Selasa (14/12/2021).
Dalam konferensi pers evaluasi PPKM Jawa-Bali, Senin (13/12) kemarin, Budi juga menyebut upaya lain menjaga Indonesia dari varian omicron yaitu telah melakukan tes COVID-19 menggunakan metode whole genome sequence (WGS).
Metode tes COVID-19 WGS ini diberlakukan di tiga pintu masuk Indonesia, baik udara, laut, maupun darat. Adapun ketiga pintu masuk tersebut yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Batam, dan perbatasan Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.
Sebab berdasarkan data, sebanyak 33 ribu pelaku perjalanan dari luar negeri tiba di Bandara Soekarno-Hatta, ditemukan 98 orang positif COVID-19 varian Delta.
“Kita lakukan tes WGS di Soetta dalam dua minggu terakhir, hasilnya 98 positif semuanya masih (varian) Delta,” ujarnya.
Kemudian sebanyak 3.500 pelaku perjalanan masuk melalui Pelabuhan Batam di tes WGS. Ada sebanyak 53 orang positif COVID-19 varian Delta. Kemudian 2.000 pelaku perjalanan di tes metode WGS di Entikong, terkonfirmasi 37 orang positif COVID-19 varian Delta.
“Semuanya kita genome sequence, hasilnya semuanya masih varian delta,” kata Budi.
Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan COVID-19 varian Omicron masuk dalam kategori varian mengkhawatirkan. Varian ini memiliki tingkat penularan tinggi dan memicu infeksi berulang (reinfeksi). Keterangan terbaru, pada awal Desember ini varian Omicron telah terdeteksi di tiga negara tetangga Indonesia yakni Malaysia, Singapura, dan Australia.