Riset: Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Kurang Efektif Lawan Omicron

Jakarta

Ilmuwan dari Universitas Oxford melakukan penelitian terhadap efektivitas vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BionTech. Hasilnya, dua dosis vaksin tersebut secara substansial kurang efektif dalam menangkal Omicron dibanding varian sebelumnya.

Diketahui, riset dilakukan dengan menguji sampel darah subjek selama 28 hari setelah dosis kedua disuntik. Kendati demikian, para peneliti optimis suntikan ketiga alias booster bisa meningkatkan kekebalan terhadap Omicron dengan tingkat penularan lebih tinggi dari varian lainnya.

“Ketika Omicron diperkenalkan pada sampel tersebut, para ilmuwan melaporkan penurunan substansial dalam antibodi penetral yang melawan COVID-19 dibandingkan dengan respons imun yang terlihat terhadap varian sebelumnya,” tulis peneliti dikutip laman CNBC, Selasa (14/12/2021).

Selain itu, penelitian juga mencatat beberapa penerima vaksin gagal menetralisir virus sama sekali. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan reinfeksi atau divaksinasi ganda, yang dapat mendorong peningkatan kasus.

“Meskipun saat ini tidak ada bukti peningkatan potensi untuk menyebabkan penyakit parah, rawat inap atau kematian,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Ilmu Kedokteran Oxford yang juga penulis utama riset, Gavin Screaton, mengingatkan masyarakat dunia untuk menerima booster. Ia juga meminta semua orang tetap waspada karena penularan yang tinggi bisa meningkatkan kasus signifikan dan membebani fasilitas kesehatan.

“Vaksinasi menginduksi banyak lengan sistem kekebalan kita, termasuk menetralkan antibodi dan sel-T,” tambah rekan penulisnya dalam siaran pers sama, seorang profesor vaksinologi di Universitas Oxford Teresa Lambe.

“Data efektivitas dunia nyata telah menunjukkan kepada kita bahwa vaksin terus melindungi terhadap penyakit parah dari varian of concern sebelumnya (seperti Delta). Cara terbaik untuk melindungi kita di masa depan dalam pandemi ini adalah dengan menyiapkan vaksin,” tandasnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Riset: Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Kurang Efektif Lawan Omicron