Pendidikan Seks Susah Masuk Pesantren? Ini Komentar BKKBN

Jakarta

Kementerian Kesehatan mengakui sulit memasukkan pendidikan seks ke pesantren. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pendidikan seks kerap ditolak karena dianggap pendidikan tentang hubungan seks.

Menurut Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), banyak orang yang menganggap bahwa pendidikan seks berkaitan dengan hubungan seksual. Padahal kedua hal tersebut jauh berbeda.

“Saya sampaikan bahwa sex education ini tentang male dan female dan kesetaraan perempuan dan wanita. Seks sebenarnya seperti itu bukan tentang sexual intercourse (hubungan seksual),” terang dr Hasto saat ditemui detikcom, Selasa (14/12/2021).

Atas dasar itu, dr Hasto berharap agar segera ada komunikasi di masyarakat mengenai edukasi seks dan kesehatan reproduksi, sehingga kesalahan presepsi tidak terjadi. Terlebih banyaknya kasus kekerasan seksual yang tengah terjadi belakangan ini.

Sebelumnya, Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI, drg Kartini Rustandi mengatakan bahwa pendidikan seks dan kesehatan reproduksi masih sulit masuk ke sistem pendidikan di Indonesia. Tak terkecuali, di pesantren.

“Kita sedang membangun, sebetulnya dari dulu kita sudah mulai masuk tapi kan tidak mudah. Sekarang tahun ke depannya ini, kita sudah mulai masuk ke pesantren-pesantren,” terang terang Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI, drg Kartini Rustandi, di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021).


Terima kasih telah membaca artikel

Pendidikan Seks Susah Masuk Pesantren? Ini Komentar BKKBN