Catat Kematian Pertama Omicron, Inggris Ingatkan Agar Tak Lengah

Jakarta –
Narasi bahwa varian Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan dibanding varian lain, tak seharusnya bikin lengah. Inggris baru-baru ini mencatatkan kematian pertama dengan varian B.1.1.529 tersebut.
Sebelumnya, tak ada satupun kematian terkonfirmasi akibat COVID-19 varian Omicron. Ditambah dengan gejalanya yang cenderung lebih ringan, varian Omicron jadi dianggap tak terlalu bahaya.
Tidak ada detail informasi tentang kematian di Inggris, dan tidak disebutkan juga apakah pasien sudah divaksinasi atau belum, dan apakah punya kondisi penyerta atau tidak.
“Sedihnya seorang pasien saat ini terkonfirmasi meninggal dengan Omicron,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dikutip dari Reuters, Selasa (15/12/2021).
“Jadi saya pikir gagasan bahwa ini semacam versi lebih ringan dari virus, saya pikir itu yang perlu kita singkirkan, dan hanya fokus pada kecepatan yang mengakselerasi di populasi,” lanjutnya.
Diperkirakan varian Omicron mencakup 44 persen kasus Infeksi di London, dan akan menjadi dominan dalam 48 jam. Infeksi baru varian Omicron tercatat 200.000 kasus perhari.