Shopee Affiliates Program

Fernando Uffie: Memangkas Disparitas Pendidikan Berkualitas Dengan Teknologi

Jakarta, – Pendidikan berkualitas diyakini sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan membawa Indonesia unggul di mata dunia.

Namun sayangnya akses pendidikan berkualitas dianggap masih menjadi sesuatu yang “mahal” di Indonesia. Disparitas-nya masih menganga lebar. Kesenjangan infrastruktur, tenaga pengajar, hingga akses terhadap literasi masih menjadi kendala. Untuk itulah teknologi perlu dihadirkan dalam dunia pendidikan.

Berangkat dari hal tersebut, Fernando Uffie, Founder dan CEO Kelas Pintar menginisiasi untuk membuat solusi pendidikan berbasis teknologi yang tidak hanya memberikan kemudahan akses terhadap literasi tapi juga didesain untuk menguatkan peran masing-masing stake holder pendidikan, baik itu sekolah, guru, maupun orang tua murid.

Sejak kali pertama memulai karir profesional, Uffie selalu bersentuhan dengan bidang yang terkait dengan teknologi. Disanalah Uffie menggeluti dan melihat langsung bagaimana teknologi melahirkan beragam solusi untuk mempermudah kehidupan manusia.

“Berangkat dari pengalaman dan passion saya di dunia teknologi inilah saya menginisiasi lahirnya Kelas Pintar. Bagi saya, Kelas Pintar lebih dari sekadar bisnis, melainkan sebuah panggilan hati untuk memberikan kontribusi dan sumbangsih untuk negeri tercinta Indonesia. Karena saya percaya, pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan membawa Indonesia unggul di mata dunia,” ungkap Uffie.

Pria yang pernah bekerja di Intel Corporation dengan jabatan sebagai Business Development Director untuk wilayah Indonesia ini berkeinginan untuk memastikan pendidikan berkualitas bisa dinikmati oleh seluruh anak bangsa. Dirinya ingin berkontribusi dalam memangkas disparitas pendidikan berkualitas.

“Bagi saya yang lahir dan besar di daerah luar jawa, pendidikan berkualitas masih menjadi suatu yang “mahal”. Dan saya percaya, dengan campur tangan teknologi, pendidikan berkualitas bisa lebih mudah diakses. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Kelas Pintar,” jelasnya.

Di Indonesia, berdasarkan data yang ada, ada lebih dari 300 ribu sekolah dan 45 juta siswa yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau. Kesenjangan infrastruktur, tenaga pengajar, hingga akses terhadap literasi masih menjadi kendala. Untuk itulah teknologi perlu dihadirkan dalam dunia pendidikan.

Adaptasi teknologi

Sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, rata-rata, siswa di Indonesia menghabiskan waktu tujuh sampai delapan jam di sekolah. Namun, waktu di sekolah itu dirasa belum optimal. Karena sekolah hanya sanggup menyampaikan 70-80 persen dari target yang harus siswa capai. Salah satu cara yang bisa siswa lakukan untuk mencapai pemahaman 100 persen adalah dengan menambah waktu belajar di rumah.

Dan kini, tatkala COVID-19 “memaksa” siswa untuk sepenuhnya belajar dari rumah, ada kekhawatiran bahwa siswa tidak bisa menyerap kurikulum yang disampaikan secara sempurna.

Karena ada aspek pembelajaran yang tidak sepenuhnya bisa di-deliver. Inilah mengapa, Kelas Pintar coba mereplikasi proses belajar agar sama dengan di sekolah. Fokusnya adalah untuk menguatkan perang stake holder, dalam hal ini Sekolah, Guru, dan Orang tua, dalam proses pembelajaran siswa.

Sebelum pandemi COVID-19, tingkat pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan masih tergolong rendah. Masih banyak pihak atau stake holder dunia pendidikan yang belum “bersentuhan” dengan pendidikan berbasis teknologi ini.

Namun, dengan adanya pandemi, dunia pendidikan menjadi lebih cepat mengadopsi teknologi. Pasalnya, setiap stake holder harus bisa menerima adanya pembelajaran jarak jauh secara ‘terpaksa’ walaupun dengan menggunakan berbagai platform yang terpisah.

Ada yang menggunakan aplikasi Zoom meeting, Google meet, bahkan menggunakan aplikasi messaging. Ya, walau memang tidak sesuai peruntukannya, paling tidak beragam platform tersebut bisa menjadi solusi temporer bagi dunia pendidikan tanah air.

Disampaikan Uffie, bagi Kelas Pintar, proses adaptasi dunia pendidikan dengan beragam platform digital merupakan bagian dari tahapan edukasi terhadap pendidikan berbasis teknologi.

“Inilah yang selanjutnya mempermudah kami dalam mengkomunikasikan solusi pendidikan berbasis teknologi. Karena kami percaya bahwa Kelas Pintar adalah solusi pendidikan berbasis teknologi yang tidak hanya memberikan solusi di masa pandemi, tapi juga di masa-masa selanjutnya. Kelas Pintar hadir untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara menguatkan peran sekolah, guru, dan orang tua dalam proses pembelajaran siswa, bukan memisahkan atau mengarahkan murid untuk belajar sendiri atau bahkan menggantikan peran guru atau sekolah,” imbuh Uffie.

Namun Uffie menekankan, Kelas Pintar ini bukan hadir hanya untuk saat pandemi saja, tetapi jauh sebelum pandemi, Kelas Pintar sudah hadir memberikan solusi dalam proses pembelajaran siswa melalui sebuah platform yang terintegrasi.

Bahkan ke depan, menurut Uffie, ketika Pandemi ini sudah berakhir pun, solusi dari Kelas Pintar ini akan tetap bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia karena dibuat dengan metodologi yang tepat dan disesuaikan dengan dunia pendidikan.

Fernando Uffie: Memangkas Disparitas Pendidikan Berkualitas Dengan Teknologi

Fitur Kelas Pintar

Untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, Kelas Pintar menghadirkan fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan tidak hanya oleh siswa, melainkan juga Guru. Dalam Kelas Pintar siswa bisa mengakses materi pelajaran lengkap yang sudah disesuaikan dengan Kurikulum terbaru dan mencakup seluruh materi pelajaran yang ada di tingkat pendidikan dasar dan menengah (K-12).

Kelas Pintar juga memiliki penguatan konsep melalui soal Latihan yang bervariasi seperti HOTS (Higher Order Thinking Skills), Tanya Jawab serta VBQ (Value Based Question). Jumlahnya ratusan ribu. Semuanya dikumpulkan dan dirumuskan oleh lebih dari 200 tim akademis internal yang punya latar belakang panjang di dunia pendidikan.

Selain itu, dalam Kelas Pintar terdapat fitur Sekolah. Fitur ini kami hadirkan khusus untuk membantu sekolah, guru dan juga siswa dalam melakukan proses belajar mengajar, kapan dan dikondisi apapun.

Melalui fitur Sekolah, guru bisa mengajar dengan pengalaman yang sama seperti di ruang kelas, siswa bisa berinteraksi dengan guru sekolahnya, dan sekolah tetap menjadi tempat untuk guru dan siswa melakukan proses belajar mengajar.

Fitur “Sekolah” adalah solusi untuk guru dan murid agar tetap dapat melakukan proses belajar mengajar secara online, tanpa mengurangi interaksi yang selama ini sudah terbangun antara guru, siswa, orang tua dan pihak sekolah. Melalui fitur ini, pendidikan karakter yang selama ini dilakukan oleh para pengajar di institusi sekolah bisa tetap dilakukan meski tidak dalam satu ruang.

“Fitur ini adalah solusi bagi dunia pendidikan di masa COVID-19. Tapi lebih dari itu, fitur ini hadir untuk menguatkan peran sekolah, guru dan orang tua dalam proses pembelajaran siswa, di kondisi apapun. Dan ini adalah cara kami mengintegrasikan ekosistem pendidikan ke dalam platform digital tanpa menegasikan peran stake holder, karena tujuannya adalah untuk menguatkan,” terang Pria yang mengambil gelar Master of Business Administration (MBA), Business Administration and Management, Strategic Leadership di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Di dalam fitur Sekolah terdapat enam menu turunan yang bisa dimaksimalkan oleh guru, siswa, sekolah dan juga orang tua dalam proses belajar mengajar. Ke-enam menu tersebut adalah Kelas, PR, Project, Tugas, Ujian dan Monitoring.

Terima kasih telah membaca artikel

Fernando Uffie: Memangkas Disparitas Pendidikan Berkualitas Dengan Teknologi