
Menkes Ungkap Banyak Warga Ragu Divaksin Selain Pakai Sinovac

Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyayangkan laju vaksinasi COVID-19 harian tercatat menurun dalam tiga pekan terakhir. Dari yang mulanya konsisten di 2 juta vaksinasi per hari, ada sedikit penurunan yang dilaporkan.
Rupanya, banyak warga yang masih ragu divaksinasi selain vaksin Sinovac. Sementara stok vaksin Sinovac sudah jauh lebih sedikit di Indonesia, dibandingkan dengan vaksin AstraZeneca hingga vaksin Pfizer.
“Kami juga melaporkan 3 minggu terakhir ini terjadi penurunan laju suntikan yang tadinya konsisten di atas 2 juta, sudah terjadi penurunan,” beber Menkes sembari menekankan sudah ada 89,3 juta orang di Indonesia yang menerima dosis kedua.
Tidak sedikit di antara masyarakat yang ragu akan efek samping vaksin COVID-19 lain, selain Sinovac. Padahal, efikasi vaksin COVID-19 jauh lebih tinggi.
“Ini disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah karena memang Sinovac vaksinnya memang sudah menurun diganti oleh AstraZeneca adan Pfizer,” sebut Menkes.
“Dua vaksin ini sama amannya efikasinya lebih tinggi, tapi karena baru, masyarakat masih ragu untuk menggunakannya, jadi saran saya, tolong didorong agar semua masyarakat kita terutama yang lansia tetap mau dan nyaman divaksin apapun vaksinnya,” sambung Budi.
Menkes berpesan untuk tak perlu khawatir dengan efek samping pasca divaksinasi COVID-19. Efeknya tidak jauh berbeda dengan imunisasi lain yang dilakukan sedari kecil.
“Jangan sampai yang terjadi di Eropa, terjadi di Indonesia,” pungkas dia.
Menkes Ungkap Banyak Warga Ragu Divaksin Selain Pakai Sinovac
