
Pendapatan Huawei di Q3 2021 Merosot 38%

Jakarta, – Pendapatan Huawei Technologies turun 38% pada kuartal ketiga dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Laporan ini dilansir melalui Reuters pada hari ini, Minggu (31/20/2021).
Penyebab penurunan ini jelas lantaran sanksi AS yang telah menghambat produksi, dan area baru pertumbuhan potensial bagi perusahaan sedang dikembangkan.
Untuk tiga kuartal pertama, pendapatan Huawei adalah 455,8 miliar yuan ($ 71,32 miliar), hampir sepertiga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Indikator profitabilitas secara keseluruhan mencapai 10,2%.
Berdasarkan laporan Reuters, pada kuartal ketiga saja, pendapatan perusahaan berjumlah 135,4 miliar yuan ($ 21,16 miliar). Menurut perkiraan manajemen perusahaan, indikator keuangan sesuai dengan perkiraan.
Raksasa teknologi Cina itu masuk daftar hitam oleh Amerika Serikat pada tahun 2019 sehingga akses ke teknologi Amerika yang penting terputus.
Imbasnya, Huawei kehilangan kemampuan untuk membeli komponen peralatan dari pemasok pihak ketiga, dan mengembangkannya sendiri. Sanksi ini juga berdampak pada perkembangan smartphone Huawei.
Menurut Counterpoint Research, untuk kuartal pelaporan, perusahaan hanya mengambil 8% dari pasar smartphone Cina, dibandingkan dengan 30% di tahun sebelumnya.
Dalam berita terkait, disamping menurunnya pendapatan perusahaan, Huawei baru saja menerbitkan daftar smartphone yang akan menerima pembaruan ke EMUI 12.
Disaming Huawei memindahkan perangkatnya di China ke Harmony OS yang dipatenkan, pengguna dari wilayah lain masih harus menjangkaunya dengan shell EMUI.
Tonton juga video di bawah ini:
[embedded content]Pendapatan Huawei di Q3 2021 Merosot 38%
