ASIOTI: Layanan Internet Fixed Broadband di Indonesia Mahal

Jakarta, – Di sesi terakhir gelaran webinar Indonesia 5G Conference yang mengangkat tajuk Strategi Data Perusahaan, AloT dan New Business di Era 5G’, Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) menilai penetrasi fixed broadband di Tanah Air cenderung flat pertumbuhanya.

“Yang menarik itu tren penetrasi smart home pada 2019 sudah ada 1,5 juta rumah yang adopsi smart home, di kala pandemi covid-19 tingkat adopsi smart home naik 6,35 juta di 2020, sebenarnya permintaanya tinggi untuk 70 juta rumah itu potensi besarnya  Rp13,6 triliun,” papar Teguh.

Lalu Teguh melanjutkan, dari 6,35 juta fixed broadband yang sudah menembus sekitar 8 juta rumah, 6 jutanya sudah sudah mengadopsi smart Home. Yang padahal menurutnya ini bisa menjadi target pengguatan pengguna internet ke rumah.

ASIOTI: Layanan Internet Fixed Broadband di Indonesia Mahal  ASIOTI: Layanan Internet Fixed Broadband di Indonesia Mahal

Kemudian yang juga perlu menjadi perhatian, Teguh melihat dari segi kecepatan internet baik mobile atau fixed broadband Indonesia masih berada di bawah ada Vietnam, Thailand, Brunei, Myanmar, Laos, Malaysia, Kamboja, dan Fillipina, dengan catatan kecepatan 14,05 Mbps. Dengan kecepatan pamuncaknya, dipegang oleh Singapura  dengan kecepatan 54,37 Mbps untuk mobile dan fixed broadband sebesar 197,26 Mbps.

“Sebenarnya sedih juga, perbanding fixed broadband kita dibawah bawah Vietnam, kalah dengan Malaysia. Bahkan untuk mobile broadband jika dibandingkan dengan Vietnam saja kita pun kalah,” ungkap Teguh.

Lalu jika menyinggung soal kecepatan internet fixed broadband juga demikian, ditargetkan 100 Mbps, namun rata-rata hanya bisa mencapai 25Mbps.

“ini menjadi masalah, dibilang internet fixed broadband kita sudah murah, tidak demikian. Justru kita layanan internet fixed broadband mahal lho,  targetnya kan 100 Mbps harganya di bawa Rp200 ribu, dengan sesuai tingkat kemampuan daya beli masyarakat, itu kalau kita mau setara dengan negara sekelas Vietnam,” tandasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

ASIOTI: Layanan Internet Fixed Broadband di Indonesia Mahal