
Fakta-fakta Jaringan Internet di Indonesia: Coverage, Jumlah Pengguna dan Operator Terbaik

Jakarta, – Dengan populasi yang terbilang besar, Indonesia adalah salah satu pasar telekomunikasi yang berkembang paling cepat di dunia. Hal itu didorong oleh pertumbuhan pelanggan selular dan broadband tetap.
Di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, sektor telekomunikasi terbukti menjadi bidang yang esensial bagi perekonomian nasional. Pembangunan jaringan 4G yang meluas ke seluruh wilayah Indonesia, menjadikan infrastruktur data menjadi penting di dunia yang semakin terhubung.
Tak dapat dipungkiri, kini layanan data sudah menjadi kebutuhan utama pengguna. Hal itu dipicu oleh akses internet yang mulai merata, tarif data yang terbilang murah, dan harga smartphone semakin yang terjangkau.
Lonjakan konsumsi data pada akhirnya mendorong tumbuhnya gaya hidup baru di tengah masyarakat. Hadirnya 3G dan 4G telah mengubah kebiasaan masyarakat secara drastis.
Mengakses media sosial, berbelanja di platfporm market place, membalas email, selancar di dunia maya, meng-upload/download foto atau dokumen kerja, bermain game, menonton video online dengan kualitas HD, mendengarkan musik secara streaming, serta beragam aktifitas lainnya, telah menjadi kebiasaan baru, terutama pada generasi milenial. Ini adalah lompatan yang luar biasa, mengingat beberapa tahun lalu, masyarakat masih terbiasa dengan basic service (voice dan SMS).
Tak sekedar menawarkan konektivitas, beragam produk dan layanan digital juga telah dihasilkan oleh para pemain OTT dan operator. Sehingga semakin memenuhi kebutuhan pengguna saat ini yang serba instan. Perluasan jaringan infrastruktur baik fixed broadband maupun selular, pada gilirannya memberikan kesempatan bagi operator memonetisasi segmen new business di tengah terus menurunnya pendapatan dari basic service.
Bagaimana sesungguhnya coverage, jumlah pengguna dan kualitas layanan internet dari masing-masing operator di Indonesia hingga saat ini, Selular merangkumnya sebagai berikut:
Coverage
Indonesia telah menggelar layanan 5G pada akhir Mei lalu. Telkomsel menjadi operator pertama, disusul oleh indosat Ooredoo dan XL Axiata. Meski demikian, teknologi 4G tetap menjadi back bone dari seluruh layanan berbasis internet saat ini.
Dalam laporan yang diterbitkan pada awal 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengungkapkan bahwa layanan mobile broadband telah menjangkau 514 kota kabupaten di Indonesia.
Artinya, sejak diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo Desember 2015, coverage jaringan broadband 4G-LTE di Indonesia sudah mencapai lebih dari 90% total populasi.
Berbeda dengan Kominfo, Laporan Bank Dunia menunjukkan, penetrasi internet 4G di Indonesia baru mencapai 54%. Angka itu menempatkan Indonesia pada peringkat empat di bandingkan negara-negara Asia Tenggara pada 2020.
Seperti laporan-laporan sebelumnya, Singapura menduduki peringkat teratas dengan tingkat penetrasi internet 4G mencapai 132%. Malaysia dan Thailand berada di posisi dua dan tiga dengan tingkat penetrasi masing-masing sebesar 102% dan 88%.
Jika penetrasi mobile broadband terbilang “terbang tinggi” pasca digelarnya layanan 4G, lain halnya fixed broadband masih terbilang rendah. Berdasarkan data World Bank (Bank Dunia), penetrasi pasar fixed broadband di Tanah Air pada 2021 baru mencapai 4%.
Rendahnya penetrasi fixed broadband tak lepas dari empat tantangan utama yang dihadapi oleh penyedia layanan ini. Yaitu, besarnya dana investasi, kebutuhan pasar yang bersifat lokal, jumlah pemain yang tak sedikit, dan lamanya tingkat pengembalian investasi (ROI).
Jumlah Pengguna
Menukil laporan internetworldstats, pengguna internet di Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Dengan jumlah tersebut, Indonesia berada di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di kawasan Asia.
Dalam laporan sebelumnya, Hootsuite dan WeAreSocial mengungkapkan pengguna internet mencapai 202,6 juta pada Januari 2021. Dengan jumlah populasi sebesar 274,9 juta jiwa, itu berarti sekitar 73% masyarakat Indonesia telah terbiasa mengakses internet.
Meski jumlah pengguna meningkat pesat, namun Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut sebaran akses internet di Indonesia saat ini masih dominan di Pulau Jawa.
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pulau Jawa menyumbang 41,7% dari total 73,3% total pengguna internet di seluruh Indonesia. Hal itu menunjukkan masih terdapat disparitas yang cukup besar dengan wilayah lain, terutama Indonesia bagian timur.
Tengok saja, sebaran pengguna internet di Papua. Jumlah populasi di wilayah wilayah paling timur Indonesia itu, mencapai 3,3% dari jumlah penduduk Indonesia. Namun saat ini hanya 2,2% masyarakat di Papua yang mengakses internet.
Kualitas Layanan Operator
Kualitas layanan internet diukur dari tiga parameter utama. Yaitu, kecepatan, latensi dan konsistensi. Belum lama ini perusahaan pemilik aplikasi Speedtest, Ookla, mengeluarkan laporan mengenai kecepatan akses internet yang disediakan penyedia fixed broadband dan mobile broadband di Indonesia selama kuartal ketiga 2021.
Di segmen fixed broadband, menurut temuan Ookla, Biznet adalah penyedia internet tercepat di Indonesia, dengan Skor Kecepatan 42,17. Biznet juga memiliki Consistency Score tertinggi, yaitu 68,3% masing-masing kecepatan download minimal 25 Mbps dan kecepatan upload minimal 3 Mbps. Biznet hanya kalah di katagori latensi yang dibukukan IndiHome (Telkom). Tercatat pada Q3-2021, latensi terendah IndiHome mencapai 16 Ms.
Jika BizNet didaulat sebagai penyedia internet tercepat di segmen fixed broadband, maka untuk segmen mobile broadband Telkomsel adalah jawaranya. Tak tanggung-tanggung, anak perusahaan PT Telkom itu, unggul di semua katagori.
Sama seperti hasil Q2-2021, Ookla kembali mendaulat Telkomsel sebagai penyedia layanan selular tercepat di Indonesia. Speedtest Intelligence mengungkapkan Telkomsel adalah provider tercepat di antara penyedia teratas di tanah air pada Q3 2021 dengan Speed Score 30,49 pada chipset modern. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan kecepatan operator di Q2-2021 yang ‘hanya’ sebesar 28,02.
Menghitung rata-rata latensi untuk penyedia seluler teratas di Indonesia selama Q3-2021, Telkomsel juga memiliki latensi terendah pada 30 Ms. Angka ini masih sama dengan kuartal sebelumnya.
Dalam mengukur konsistensi kinerja masing-masing operator, Ookla menemukan bahwa Telkomsel memiliki Consistency Score tertinggi di Indonesia selama Q3-2021, dengan 85,7% hasil yang menunjukkan kecepatan unduh minimal 5 Mbps dan kecepatan unggah minimal 1 Mbps.
Fakta-fakta Jaringan Internet di Indonesia: Coverage, Jumlah Pengguna dan Operator Terbaik
