
Segmen B2B Bakal Menjadi Tambang Uang Operator di Era 5G

Jakarta, – Tampil sebagai keynote speaker dalam gelaran Huawei Global MBB Forum yang berlangsung di Dubai, UEA, Ketua Bergilir Huawei Ken Hu mendesak industri meningkatkan upaya menghadirkan kasus penggunaan 5G yang relevan untuk perusahaan dan terus meningkatkan jaringan untuk memenuhi persyaratan kinerja tinggi dalam aplikasi AR dan VR.
Di luar smartphone, ia berpendapat bahwa operator belum cukup menangani masalah jaringan 5G industri dan perlu mengembangkan model bisnis yang lebih berkelanjutan. Pasalnya, penelitian Huawei menunjukkan ada lebih dari 10.000 proyek B2B di seluruh dunia, lebih dari 50 persennya berada di China.
Seperti dilansir laman Mobile World Live, Hu menyoroti beberapa pencapaian utama sektor selular, dengan 176 jaringan 5G komersial secara global, 1,5 juta BTS, dan 500 juta pengguna generasi mendatang.
“Kami harus bangga dengan apa yang telah kami capai bersama, tetapi kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” jelas Hu.
Industri awalnya berpikir 5G akan mendefinisikan ulang pengalaman pengguna, katanya, menjelaskan teknologinya “sepuluh kali lebih cepat dari 4G, dan kami mulai melihat banyak aplikasi baru yang menarik seperti 5G VR dan penyiaran 360 derajat, tetapi adopsi masih rendah,” sambungnya
Untuk memanfaatkan peluang AR dan VR besar-besaran di sektor konsumen dan bisnis, ia yakin operator harus bersiap untuk menawarkan latensi 10 milidetik dan kecepatan downlink setidaknya 4 Gb/dtk.
“Ini adalah persyaratan dasar. Jaringan saat ini tidak dapat mendukung ini,” papar Hu
Lebih lanjut Hu memperkirakan pandemi mempercepat transformasi digital sekitar tujuh tahun, dengan 81 persen perusahaan menggunakan aplikasi berbasis cloud.
Segmen B2B Bakal Menjadi Tambang Uang Operator di Era 5G
