Prediksi Gelombang 3 Corona Para Pakar Terbelah, Sudah Lewat atau Desember?

Jakarta –
Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai bahwa besar kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 terjadi di Desember atau awal tahun 2022.
Selain itu, Dicky juga menyebut, masa krisis varian Delta belum usai di tengah evolusi varian yang membuat tingkat penularan Corona kian tinggi.
Dicky mengatakan, jumlah penularan kasus harian COVID-19 tidak akan setinggi pada gelombang sebelumnya. Hal ini dikarenakan banyak dari masyarakat sudah mendapat kekebalan dari vaksinasi maupun infeksi alami.
“Bisa sampai 30 ribu, tidak akan melebihi 50 ribu. 30 ribu ini kalau dilakukan tes, kalau tesnya sekedarnya misalnya, paling yang ditemukan seribuan sampai 20 ribuan,” sebut Dicky kepada detikcom Senin (11/10/2021).
Sementara, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Adib Khumaidi, SpOT menyebut ada kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia sudah lewat. Terutama jika tidak ada peningkatan kasus COVID-19 pada akhir Desember.
Namun, di sisi lain ia tetap mewanti-wanti masyarakat agar selalu menjaga protokol kesehatan. Sebab, risiko penularan kasus masih terus terjadi saat banyak warga mulai lengah.
“Kita tentunya melihat dalam 3 bulan terakhir nanti sampai di bulan Desember semoga tidak ada peningkatan, kalau sampai bulan Desember tidak ada peningkatan, sepertinya kita sudah masuk, atau sebenarnya kita sudah mengalami gelombang ketiga,” ungkap dr Adib dalam Webinar Tim Mitigasi Sabtu (16/10/2021).
Adib mengungkap prediksi gelombang ketiga COVID-19 di beberapa pakar epidemiologi memang berbeda.
“Karena ada beberapa pakar yang berbeda pendapat bahwa sebenarnya kita sudah melalui gelombang ketiga, karena gelombang kedua dianggap pada bulan Agustus tahun lalu, jadi kita di bulan Juli itu kemarin sebenarnya sudah di gelombang ketiga,” sambung dr Adib.