Rekonstruksi ‘Payudara Baru’ untuk Penyintas Kanker, Puting Masih Bisa Sensitif?

Jakarta

Peringatan ‘No Bra Day‘ pada 13 Oktober tak lepas dari ‘BRA Day’, singkatan Breast Reconstruction Awareness Day alias pembentukan payudara baru. Umumnya dilakukan oleh penyintas kanker payudara setelah menjalani operasi pengangkatan. Lantas, apakah payudara baru tersebut bakal bisa berfungsi bak payudara sebelumnya?

Spesialis bedah plastik, dr Nathania Pudya Hapsari SpBP-RE, BMedSc, menjelaskan rekonstruksi payudara post-mastektomi adalah prosedur operasi rekonstruksi payudara setelah pengangkatan tumor. Tujuannya, memperbaiki bentuk payudara yang hilang sebagian atau seluruhnya pasca diangkat.

Tak hanya untuk estetika, rekonstruksi payudara dilakukan untuk mencegah atau menghilangkan nyeri pasca mastektomi disebabkan penyumbatan saluran kelenjar limfe. Pada kasus tertentu, penyumbatan ini juga menyebabkan pembesaran lengan.

“Kalau sudah tersumbat, biasanya pada pasien mengeluhkan ada nyeri terutama pada bagian payudara sampai ketiak dan tangan di bagian pasca pengangkatan tumor tersebut,” terang dr Nathania saat ditemui di detikcom di Jakarta, Kamis (14/10/2021).

“Radiasi kemoterapi itu betul-betul mengganggu faktor penyembuhan luka. Pada intinya untuk radiasi tersebut inginnya adalah menghilangkan sisa-sisa sel kankernya. Namun juga berakibat pada sel yang sehat juga mengalami perubahan. Paling banyak terjadi faktor penyumbatan,” sambungnya.

Mastektomi bisa mengangkat sebagian atau seluruh bagian payudara. Jika yang diangkat adalah seluruhnya termasuk puting, rekonstruksi payudara bisa membentuk puting baru. Baik dengan mengambil sebagian sisi puting yang sehat, cangkok kulit, atau dengan tato.

“Operasi rekonstruksi ini ada tahapannya. Tergantung apa yang hilang. Kalau yang hilang payudaranya itu yang diganti. Tapi apabila diambil payudara saat mastektomi, itu tidak ada lagi putingnya. Itu baiknya juga dibentuk putingnya,” jelas dr Nathania.

“Bisa diambil dari sebagian sisi puting yang sehat, atau bisa juga dibentuk mengambil kulit (cangkok kulit) atau terakhir dengan tato. Dibuat tato menyerupai nipple yang masih sehat. Sebaiknya sih rekonstruksi untuk pasien-pasien itu tidak hanya payudara tapi putingnya juga. Jadi secara keseluruhan,” lanjutnya.

Apakah puting baru bakal sensitif seperti pada payudara sebelum diangkat karena kanker? Simak di halaman berikutnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Rekonstruksi ‘Payudara Baru’ untuk Penyintas Kanker, Puting Masih Bisa Sensitif?