
Imbas Komponen Langka, Xiaomi Menaikkan Harga Smartphone, Realme Tidak

Jakarta, – Efek kelangkaan komponen terus berlanjut. Xiaomi mengumumkan mereka terkena dampak kenaikan harga komponen, yang mengharuskan perusahaan melakukan penyesuaian pada harga perangkatnya. Sedangkan Realme juga menanggapi situasi kenaikan harga komponen, namun mereka malah tidak menaikan harga smartphone besutannya.
Melalui Instagram resmi Xiaomi Indonesia, mengabarkan mereka akan memberikan kebijakan terhadap penyesuaian harga, yang sebelumnya perusahaan menekankan tetap menjaga margin harga yang tidak lebih dari 5% untuk perangkatnya, namun malah menjadi boomerang yang menjadikan vendor tersebut menghadapi kondisi sulit saat ini.
Maka mulai tanggal 12 Oktober 2021, Xiaomi mengumumkan melakukan penyesuaian pada smartphone besutannya dengan kenaikan harga Rp100.000 dan akan menurunkan harga Smart TV hingga Rp500.000.
Terdapat 4 Smartphone yang mengalami kenaikan harga yaitu:
- Redmi 9A mulai dari Rp1.299.000
- Redmi 9C mulai dari Rp1.499.000
- POCO M3 Pro 5G mulai dari Rp2.699.000
- Redmi Note 10 5G mulai dari Rp2.799.000
Namun harga tersebut kemungkinan akan berbeda yang disajikan oleh toko ponsel konvensional.
Bertolak belakang, rival senegaranya Realme melalui Direktur Marketing Realme Palson Yi seolah memberikan kabar gembira kepada penggemarnya. Dalam surat terbukanya, Realme juga terkena dampak dari kenaikan harga komponen. Namun produsen smartphone yang menyajikan produk terjangkau untuk kalangan muda itu tetap berpegang teguh terhadap pendiriannya, bahwa mereka tidak akan menaikan harga dari produk smartphonenya hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
Pengumunan terbuka tersebut telah disepakati dari hasil rapat internal dan mendengar dari beberapa masukan.
Bahkan, Palson Yi menyelipkan kalimat justru mereka akan memberikan kejutan besar dalam waktu dekat. Kemungkinan mereka malah merilis produk smartphone terbaru atau malah menjadikan smartphone Realme yang termurah dimasa kelangkaan pasokan komponen.
Fenomena kelangkaan komponen memang tengah hangat menjadi perbincangan, karena Elon Musk mengatakan bahwa krisis semikonduktor yang tengah menyerang sejak 2020 dan berdampak buruk bagi pembuatan perangkat pintar, diperkirakan akan berakhir tahun depan.
Selain perkembangan pembuatan perangkat ponsel cerdas yang kena imbasnya, penggarapan mobil listrik paling terpengaruh sehingga banyak model mobil listrik terbaru yang menunda jadwal peluncurannya.
Imbas Komponen Langka, Xiaomi Menaikkan Harga Smartphone, Realme Tidak
