Shopee Affiliates Program

Kebocoran Data Terus Terjadi, Sebenarnya Seberapa Kuat keamanan Siber Indonesia?  

Jakarta, – Pada Jumat (10/9) Insikt Group mengabarkan adanya peretasan di 10 Kementerian Lembaga pemerintah Indonesia. Otak serangan  dilakukan oleh Mustang Panda Group, peretas asal Tiongkok menggunakan private ransomware bernama Thanos.

Dugaan serangan ini disinyalir upaya spionase Tiongkok, dalam upaya menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.

Dan kejadian yang mengancam keamanan siber Indonesia belakangan memang sedang marak terjadi. Pada awal 2020 lalu, sebanyak 91 juta data pengguna di marketplace Tokopedia bocor dan dijual.

Kasus kebocoran berlanjut tak lama dari kejadian itu, dimana ada sebanyak data 2,3 juta warga pemilih Indonesia bocor di forum hacker. Penjual mengaku memperoleh data itu secara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam bentuk PDF.

Berganti tahun, di awal 2021 tepatnya pada bulan Mei data pengguna BPJS kesehatan dibobol dan dijual di forum hacker. Diketahui jumlah data yang bocor dan dijual itu sebanyak 279 juta pengguna.

Bergeser ke sedikit dari kasus BPJS Kesehatan, ada kasus BRIlife yang juga melahap tak kurang dari 2 juta data masyarkat, lalu menyambung kebocoran data aplikasi Indonesia Health Alert Card atau eHAC yang digagas Kementerian Kesehatan untuk deteksi pelancong bocor sejak 15 Juli lalu.

Kasus kebocoran yang data yang terus terjadi dalam hitungan waktu berdekatan tersebut menandakan, jika dibutuhkan pengawasan yang lebih terhadap system keamanan siber Indonesia.

Jika mengacu pada laporan National Cyber Security Index (NCSI) yang dirilis pada awal bulan September 2021,  Indonesia berada pada peringkat 77 dari 160 negara di dunia soal keamanan siber nasional.

Indonesia tercatat memiliki skor 38,96. Angka itu jauh di bawah sejumlah negara tetangga Asia Tenggara lainnya.

Singapura tercatat berada di posisi ke-16 dengan skor indeks sebesar 80,52 dan menjadi negara Asia Tenggara paling aman soal keamanan siber, bahkan lebih unggul dari Amerika Serikat yang ada di posisi 17.

Kemudian, Malaysia berada di posisi ke-22 dengan skor keamanan siber 72,73. Thailand di posisi 32 dengan skor 63,64 dan Thailand di peringkat 71 dengan perolehan skor indeks keamanan 42,86.

Di bawah Indonesia ada rekan sewilayahnya yaitu Vietnam pada peringkat 80 dunia, Brunei Darussalam peringkat 84, dan Myanmar peringkat 139.

Sementara itu, lima peringkat teratas soal keamanan siber di dunia dipegang oleh negara-negara Eropa. Yunani menjadi negara paling aman soal keamanan siber dengan peringkat satu dan skor 96,10.

Dan Ceko menduduki peringkat ke dua dengan skor 92,21, Estonia pada peringkat tiga dengan skor 90,91, Portugal di posisi keempat dengan skor 89,61, dan Republik Lithuania dengan skor 88,31.

Terima kasih telah membaca artikel

Kebocoran Data Terus Terjadi, Sebenarnya Seberapa Kuat keamanan Siber Indonesia?