90% Perangkat Bekas Ternyata Masih Menyisakan Data Pribadi!

Jakarta, – Membeli perangkat baru itu mahal, itulah sebabnya banyak yang menggunakan perangkat bekas (second), yaitu perangkat yang dijual kembali oleh pemilik sebelumnya mengantinya ke perangkat terbaru.

Namun, penelitian terbaru oleh para ahli Kaspersky menemukan bahwa sebagian besar perangkat ini belum dihapus seutuhnya saat akan dijual, sehingga informasi pemilik sebelumnya berisiko dapat diakses oleh pihak ketiga.

“Kesalah pahaman yang cukup umum adalah dengan hanya menghapus data atau melakukan format ulang media penyimpanan sudah cukup untuk membersihkan data. Apabila hanya terdapat segelintir orang yang tech-savvy sekali pun, mereka dapat memulihkan data ini. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pembersihan total,” kata Christian Funk, Head of GReAT Jerman, dalam keteranganya yang diterima , Jumat (5/2).

Baca juga: Komisi 1 DPR: Perkuat Marwah UU PDP, Perlu Hadirkan Pengawas Independen

Guna memperdalam persoalan ini, selama dua bulan para peneliti Kaspersky menganalisis lebih dari 185 perangkat media penyimpanan, seperti kartu memori dan hard drive, dan menemukan bahwa 90% data tersisa di perangkat tersebut. Dari 90% isian data, 16% memberikan akses secara langsung ke informasi tersebut, sementara 74% lainnya diekstraksi menggunakan ukiran file (file carving), yaitu sebuah metode untuk memulihkan file dari ruang yang tidak beralamat pada media penyimpanan.

Data yang ditemukan berkisar dari entri kalender berisi catatan rapat hingga foto dan video pribadi, bahkan dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login, dan informasi medis dimana semua data ini akan berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.

17% dari perangkat juga memasang pemindai virus, ini berarti para pengguna yang membeli perangkat bekas mungkin berpotensi mewarisi malware pemilik sebelumnya.

“Pada dasarnya, Anda harus selalu menyimpan data di perangkat pribadi dalam keadaan terenkripsi, untuk berjaga-jaga jika perangkat hilang atau seseorang mendapatkan akses yang tidak sah. Ketika data pribadi jatuh ke tangan yang salah, hal itu tidak hanya dapat membahayakan diri sendiri, tetapi juga teman dan keluarga atau bahkan perusahaan Anda, tergantung pada jenis informasi apa yang ditemukan,” tambah Marco Preuss, Head of GReAT Eropa.

Baca juga: Keamanan Data Pribadi Harus Jadi Perhatian Pelaku Fintech

Maka untuk memastikan data Anda benar-benar dihapus saat menjual perangkat bekas, ahli Kaspersky merekomendasikan, pastikan tempat penyimpanan file disimpan harus ditimpa (overwritten). Penimpaan, yang disebut ‘penghancuran’, dapat dilakukan oleh program yang dibuat khusus untuknya.

Beberapa solusi keamanan, seperti Kaspersky Total Security, memiliki alat penghapus data jenis ini di Penghancur File perangkat, maka akan memastikan bahwa data yang dipilih ditimpa berulang kali sehingga tidak dapat dipulihkan.

Tak hanya itu Anda juga dapat menggunakan alat penghapus data bawaan Windows sendiri, Cipher, yang biasanya digunakan untuk enkripsi, tetapi juga dapat digunakan untuk menghapus file dari hard disk atau membuatnya tidak dapat digunakan.

“Ingatlah bahwa dalam banyak situasi, data dapat dipulihkan bahkan setelah reset pabrik atau format media. Untuk memastikan tidak ada yang tersisa di perangkat, Anda perlu melakukan langkah tambahan, yang bervariasi tergantung pada jenis perangkat, model, dan konfigurasi. Lakukan pencarian informasi tentang penghapusan data secara keseluruhan dengan aman,” tandas Christian.

Terima kasih telah membaca artikel

90% Perangkat Bekas Ternyata Masih Menyisakan Data Pribadi!