89 Persen Pasien Omicron Keluhkan Gejala COVID-19 Ini

Jakarta –
Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkap pasien COVID-19 terpapar Omicron banyak yang sudah divaksinasi. AS mencatat setidaknya lebih dari 20 wilayah negara bagian melaporkan kasus Omicron dengan total 43 pasien.
Para ahli menduga Omicron sudah tiba lebih awal di AS sebelum berhasil diidentifikasi. Hal ini dikarenakan Omicron belakangan menyebar lebih luas dalam komunitas.
Dari semua kasus yang dilaporkan, ada satu pasien yang sudah divaksinasi berakhir dirawat di RS. Namun, selang dua hari kemudian, gejalanya membaik dan langsung pulih. Tidak ada catatan kematian akibat Omicron di AS sejauh ini.
Usia yang terpapar
Sementara 58 persen dari kasus Omicron berusia 18 hingga 39 tahun, 79 persen di antaranya sudah divaksinasi lengkap. Warga yang sudah divaksinasi booster dan terpapar COVID-19 sebelumnya juga terinfeksi Omicron.
AS mencatat 14 orang yang sudah divaksinasi booster kembali terpapar COVID-19 Omicron, dan lima orang yang sudah pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya juga terkena Omicron.
Gejala COVID-19 Omicron
Berbeda dengan yang ditemukan para dokter Afrika Selatan, gejala COVID-19 varian Omicron secara umum menurut CDC masih sama seperti infeksi Corona sebelumnya. Berikut catatan gejala dalam laporan CDC Morbidity and Mortality Weekly Report.
Studi mereka mengungkap 89 persen dari pasien yang terpapar Omicron adalah batuk yang diikuti dengan tenggorokan gatal.
“Banyak kasus pertama yang dilaporkan dari infeksi varian Omicron tampak ringan, meskipun seperti semua varian, ada jeda antara infeksi dan hasil yang lebih parah,” jelas penulis laporan CDC.
Hanya tujuh persen subjek yang dilaporkan tanpa gejala. CDC tetap mengingatkan risiko varian Omicron meski gejalanya tampak ringan.
“Bahkan jika sebagian besar infeksi ringan, varian yang sangat menular dapat menyebabkan cukup banyak kasus untuk membanjiri sistem kesehatan,” tulis para penulis di tempat lain dalam laporan tersebut.
Berikut daftar gejala Omicron yang dilaporkan CDC:
- Batuk (89 persen)
- Kelelahan (65 persen)
- Hidung tersumbat atau pilek (59 persen)
- Sesak napas (16 persen)
- Diare (11 persen)
- Anosmia, gangguan atau kehilangan rasa atau bau (delapan persen).