7 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Ditemui Sehari-hari

Jakarta

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan secara keliru menyerang tubuh. Sistem kekebalan biasanya melindungi dari kuman seperti bakteri dan virus. Ketika merasakan penyerang asing ini, sistem kekebalan mengirimkan pasukan sel tempur untuk menyerang mereka.

Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan salah menganggap bagian tubuh, seperti persendian atau kulit, sebagai benda asing. Ini melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel sehat.

Beberapa penyakit autoimun hanya menargetkan satu organ, seperti diabetes tipe 1 yang merusak pankreas. Namun pada penyakit autoimun lain seperti systemic lupus erythematosus (SLE) dapat memengaruhi seluruh tubuh.

Orang yang memiliki penyakit autoimun disebut belum bisa menerima vaksin COVID-19. Hal ini disampaikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) pada rekomendasi daftar pemberian vaksinasi Covid-19 produksi Sinovac terhadap orang dengan komorbid.

Dikutip dari CNBC Indonesia, dalam rekomendasi tersebut berisi daftar pengidap penyakit komorbid yang tidak bisa atau belum layak mendapatkan vaksin Covid-19. Salah satunya orang yang mengidap penyakit autoimun sistemik.

Pengidap autoimun tidak dianjurkan diberikan vaksin COVID-19 sampai hasil penelitian lebih jelas telah dipublikasi. Namun seperti apakah penyakit autoimun?

Dikutip dari Healthline, berikut beberapa penyakit autoimun yang paling umum ditemui.

1. Systemic lupus erythematosus (SLE)

Pada tahun 1800-an para dokter pertama kali menggambarkan lupus sebagai penyakit kulit karena ruam yang biasa ditimbulkannya. Tetapi, penyakit ini sebenarnya dapat mempengaruhi banyak organ termasuk persendian, ginjal, otak, dan jantung.

Gejala yang paling umum berupa nyeri sendi, kelelahan, dan ruam.

2. Sindrom sjogren

Penyakit autoimun ini menyerang kelenjar yang memberi pelumasan pada mata dan mulut. Gejala khas sindrom sjögren adalah mata kering dan mulut kering, tetapi juga dapat memengaruhi persendian atau kulit.

3. Tiroiditis hashimoto

Pada tiroiditis hashimoto, produksi hormon tiroid melambat hingga mengalami defisiensi. Gejalanya berupa penambahan berat badan, kepekaan terhadap dingin, kelelahan, rambut rontok, dan pembengkakan tiroid (gondok).

4. Myasthenia gravis

Myasthenia gravis mempengaruhi impuls saraf yang membantu otak mengontrol otot. Ketika komunikasi dari saraf ke otot terganggu, sinyal tidak dapat mengarahkan otot untuk berkontraksi.

Gejala yang paling umum adalah kelemahan otot yang semakin memburuk saat beraktivitas dan membaik dengan istirahat. Seringkali otot yang mengontrol gerakan mata, kelopak mata terbuka, menelan, dan gerakan wajah terlibat.



Terima kasih telah membaca artikel

7 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Ditemui Sehari-hari