7 Gejala COVID-19 Ini Banyak Ditemukan di India, Sebagian Belum Pernah Ada

Jakarta –
India mengalami lonjakan kasus virus Corona COVID-19 yang parah. Salah satu pemicunya adalah varian baru B1617 yang mengandung ‘mutan ganda’ diyakini sehingga lebih menular.
Kasus positif COVID-19 yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir mencapai lebih dari 250.000 kasus. Korban meninggal karena COVID-19 juga terus naik.
Dikutip dari laman Zee News, ditemukan ada 7 gejala COVID-19 yang paling banyak dikeluhkan pada lonjakan kasus COVID-19 di India kali ini. Sebagian di antaranya disebut sebagai gejala baru.
Apa saja?
1. Sakit tenggorokan
Tenggorokan terasa gatal atau merasa ada pembengkakan bisa menjadi indikator sakit tenggorokan, yang merupakan salah satu gejala infeksi COVID-19 yang paling umum. Gejala ini telah terlihat di lebih dari 52 persen kasus di seluruh dunia.
2. Kelelahan
Para ahli di Inggris telah mengungkapkan bahwa banyak pasien COVID-19 yang melaporkan kondisi kelelahan sebagai salah satu tanda awal infeksi Corona. Banyak orang telah melaporkan tanda-tanda kelelahan sebelum dinyatakan positif terkena virus.
3. Nyeri otot
Para dokter mengungkapkan bahwa banyak orang yang dites positif COVID-19 mengalami nyeri tubuh, sendi, dan otot yang menyiksa.
Penyebab utama nyeri otot dan tubuh adalah mialgia, yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting di tubuh.
4. Demam dan menggigil
Jika mengalami kedinginan yang ekstrem dan pilek yang tidak biasa, itu bisa menjadi tanda bahwa telah terinfeksi virus Corona. Demam dan menggigil merupakan gejala umum dalam kasus virus mutan.
5. Mual dan muntah
Mual dan muntah sekarang dipandang sebagai tanda infeksi COVID-19 pada tahap awal.
6. Pusing
Banyak orang melaporkan bahwa mereka telah mengalami gejala neurologis dari infeksi COVID-19 seperti pusing, kelelahan, malaise, dan mual.
7. Tidak ada produksi air liur
Dalam kondisi ini tubuh gagal memproduksi air liur sebagaimana mestinya. Para ahli meyakini air liur seharusnya berfungsi melindungi area mulut dari keberadaan dari bakteri jahat.
Orang dengan gejala ini biasanya akan merasa kesulitan mengunyah makanan atau berbicara dengan baik.
Ahli epidemiologi genetik di King’s College London, Profesor Tim Spector mengatakan, satu dari lima orang dengan COVID-19 muncul dengan gejala yang kurang umum yang tidak masuk dalam daftar resmi Public Health England (PHE).
Selain itu, ia juga melihat peningkatan jumlah COVID tongue pada pasien COVID-19 dan sariawan yang aneh.